AKBP Muharomah Fajarini dicopot dari jabatan Kapolres Kulon Progo, tak lama usai geger patung Bunda Maria ditutup terpal. Polda DIY menyebut pencopotan ini sebagai penyegaran di tubuh Polri.
Pencopotan Fajarini ini tertuang dalam Surat Telegram Kapolri bernomor ST/714/III/KEP./2023 tertanggal 27 Maret 2023. Dalam surat itu, AKBP Mukaromah Fajarini dimutasi sebagai perwira menengah (pamen) Polda DIY dan jabatannya digantikan AKBP Nunuk Setiyowati.
Dirangkum detikJateng, Jumat (31/3/2023), berikut 3 fakta AKBP Fajarini:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Kapolres Wanita Pertama di Kulon Progo
AKBP Fajarini diketahui menjabat Kapolres Kulon Progo sejak Agustus 2021. Fajarini menggantikan Kapolres sebelumnya yang dijabat ABKP Tartono yang dirotasi ke Polda DIY.
Fajarini diketahui merupakan wanita pertama yang menjabat Kapolres Kulon Progo. Sebelumnya, jabatan Kapolres Kulon Progo selalu dijabat laki-laki.
"Beliau adalah segelintir dari banyaknya polisi wanita yang berhasil dan dianggap mampu memegang tampuk kepemimpinan. Di Kulonprogo, beliau merupakan polwan pertama yang menjadi Kapolres," ujar AKBP Tartono S, Kapolres Kulon Progo saat itu, dalam apel pisah sambut AKBP Muharomah Fajarini di Mapolres Kulon Progo, dilansir laman Tribratanews Polres Kulon Progo, Jumat 13 Agustus 2021.
Sebelum menjabat Kapolres Kulon Progo, Fajarini tercatat menjadi Kasubdit Bin Satpam/Polsus Dit Binmas Polda DIY. Dia juga pernah menjabat sebagai Wakapolsek Gondokusuman (2006), Kapolsek Kraton (2012), Kasubditbinpolmas Ditbinmas Polda DIY (2018). Dia juga pernah menjadi Kanit Binmas Polsek Wirobrajan saat awal kariernya pada 2001.
![]() |
2. Polda DIY Bilang Pencopotan Tak Terkait Geger Patung Bunda Maria Diterpal
kasubbid Penmas Polda DIY AKBP Verena Sri Wahyuningsih tak memberikan jawaban lugas soal mutasi Fajarini terkait geger patung Bunda Maria diterpal. Dia menyebut rotasi ini hanyalah rotasi jabatan.
"Kalau ada kaitan tidak, yang jelas TR sudah muncul. Tetapi kalau melihat itu rotasi jabatan saja," terang Verena kepada wartawan di Polda DIY, Rabu (29/3).
Fajarini dimutasi tak lama setelah mencuatnya kasus penutupan patung Bunda Maria di Kulon Progo. Akan tetapi, Verena tak menjawab secara gamblang apakah mutasi tersebut apakah terkait dengan kasus tersebut.
"Tetapi kalau melihat itu rotasi jabatan saja," tegasnya.
Verena melanjutkan mutasi ini merupakan salah satu bentuk penyegaran di tubuh Polri.
"Ya tentunya untuk mutasi jabatan di institusi Polri ini adalah suatu sistem ya, jadi pergantian itu memang suatu hal yang biasa, jadi pada saat kita sudah menjabat kemudian ada pergantian rolling itu fungsinya adalah untuk penyegaran," ucapnya.
Selengkapnya di halaman berikut.