Buka Pameran Furnitur Internasional Jogja, Sultan Minta UMKM Daftar SiBakul

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X saat menghadiri Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (JIFFINA) di Jogja Expo Center (JEC), Sabtu (11/3/2023). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng

Bantul -

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X membuka Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (JIFFINA) di Jogja Expo Center (JEC). Sultan berharap pelaku UMKM memanfaatkan teknologi di antaranya mendaftar SiBakul.

Sultan mengatakan gelaran JIFFINA bisa memanfaatkan teknologi informasi untuk mengangkat pelaku UMKM yang terlibat di dalamnya. Pemanfaatan teknologi informasi, kata Sultan, dengan mendaftarkan pelaku UMKM yang menjadi peserta JIFFINA ke SiBakul.

"Salah satunya dari UMKM khususnya kerajinan yang ada di anggota JIFFINA itu apakah ikut SiBakul," kata Sultan saat memberikan sambutan pembukaan JIFFINA di JEC, Banguntapan, Bantul, Sabtu (11/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, SiBakul Jogja merupakan akronim dari Sistem Informasi Pembinaan Koperasi dan UKM DIY. SiBakul Jogja merupakan bentuk digitalisasi model Pembinaan Sirkular DISKOP UKM DIY bagi pelaku Koperasi dan UMKM di DIY.

Sultan mengungkapkan hal tersebut terbukti mampu menggerakkan perekonomian di tengah pandemi COVID-19. Sehingga Sultan menilai pemanfaatan teknologi informasi khususnya penggunaan SiBakul menjadi kekuatan baru yang sampai saat ini berjalan dengan baik.

"Di sini peran UMKM sangat besar, dengan SiBakul itu ternyata teman-teman UMKM kami fasilitasi dengan ongkir yang membayar Pemda DIY itu ternyata di kuartal ketiga tahun 2022 itu memberikan pertumbuhan ekonomi 30,1%," ucapnya.

Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (JIFFINA) di Jogja Expo Center (JEC), Sabtu (11/3/2023). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng

Oleh sebab itu, Sultan berharap besar para pelaku UMKM yang ikut JIFFINA mau memanfaatkan SiBakul. Agar pasar pelaku UMKM semakin luas sekaligus menggerakkan perekonomian.

"Sehingga harapan saya bagaimana kalau yang craft ini, kalau belum anggota SiBakul didorong saja ke SiBakul. Karena bisa menjangkau seluruh Indonesia dan perputaran uang besar sekali," ucapnya.

"Karena yang aktif itu sekitar 4.500 per hari dan di situ terjadi transaksi jual beli barang, bermacam-macam barang. Jadi siapa tahu hal seperti ini itu bisa dilakukan," lanjut Sultan.

Selain itu, Sultan akan memberikan tempat bagi anggota JIFFINA untuk memamerkan produknya di eks Hotel Mutiara Malioboro. Menurut Sultan, tempat tersebut saat ini baru dalam renovasi dan mulai beroperasi tahun 2025.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Dan bagi JIFFINA tidak usah khawatir, nanti bekas Hotel Mutiara mulai tahun ini akan kami renovasi selama dua tahun dan tahun 2025 sudah bisa diisi itu khusus UMKM apa pun bentuknya. Transaksi juga bisa dilakukan di situ tapi tetap tim untuk menentukan persyaratan jualan di situ," kata Sultan.

Sultan juga meminta pelaku UMKM khususnya peserta JIFFINA yang mau mengambil tempat di eks Hotel Mutiara agar tidak memiliki biaya sewa.

"Masalah bayar sewa dan sebagainya jangan jadi urusan sekarang lho ya. Tidak usah takut karena prinsipnya dari masyarakat Jogja kembali ke masyarakat Jogja. Seperti teras satu dua tidak kami tarik retribusinya dalam setahun, kenapa? Supaya mereka tumbuh ekonominya," katanya.

Sementara itu Ketua JIFFINA Agus Imron mengatakan, JIFFINA ke-7 ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian di Jogja. Salah satunya dengan pameran yang menaungi pelaku UMKM. JIFFINA digelar mulai Sabtu (11/3) hingga 14 Maret mendatang.

"Kami telah melakukan upaya dan menginformasikan kepada seluruh buyer di seluruh dunia. Perkiraannya dua ribu buyer akan kunjungi JIFFINA dan untuk pengunjung sekitar tiga ribu orang," jelasnya.