Bagi banyak laki-laki, sunat atau khitan menjadi momok tersendiri karena sensasi rasa sakitnya. Tapi sunat di Juru Supit Bogem dikenal dengan prosesnya yang cepat dan tidak sakit.
Pengelola Juru Supit Bogem, Budi Harjanto mengatakan hal itu juga yang jadi motto di tempatnya. Selain dari faktor kebiasaan turun temurun keluarga yang memilih khitan di Bogem, alasan itu juga yang sering membuat orang kembali.
"Bapak (RN Notopandoyo) itu punya motto supit neng nggon ku ora loro, cepet mari (sunat di tempat ku tidak sakit, cepat sembuh)," kata Budi, ditemui detikJateng, Kamis (24/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi soal kesembuhan juga bergantung pada tubuh seseorang. Beda tubuh beda juga waktu kesembuhannya. Beda usia, beda juga lama proses penyembuhannya.
Faktor usia juga memiliki pengaruh terhadap kecepatan kesembuhan. Terutama, terkait dengan aktivitas seksual.
"Saya pengalaman, (khitan usia) kepala dua atau tiga, saya tanya 'satu bulan bisa nggak menahan?'. Satu minggu kering, 10 hari dipakai, ya dhedhel (rusak) . Makanya di sini hindari terlalu sering ereksi, makanya yang kecil cepat sembuhnya," katanya.
Akan tetapi Budi punya saran agar luka khitan segera sembuh. Menghindari makanan yang menyebabkan alergi salah satunya.
"Biasanya yang sering bikin alergi, jangan makan dulu. Itu bukan melarang tapi mengurangi, tapi kalau lebih baik ya jangan dulu," pungkasnya.
(ahr/dil)