Video yang merekam penampakan dua warna air di perairan Gunungkidul beredar di media sosial dan sempat bikin heboh. SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Gunungkidul menyebut fenomena itu karena meluapnya sungai bawah tanah Pantai Baron.
Dalam video di akun Instagram @ceritagunungkidul dan @updatedisini itu terlihat kapal nelayan melintasi perairan berwarna biru dan cokelat. Video itu direkam Sekretaris SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Gunungkidul, Surisdiyanto pada Jumat (17/2).
Berikut 5 fakta di balik 2 warna air Pantai Baron.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Meluapnya Sungai Bawah Tanah
"Jumat ada pemantauan kondisi air laut sekalian nelayan-nelayan menebar jala. Saya lihat airnya ada warna biru dan cokelat, saya videokan saja," kata Surisdiyanto kepada wartawan, Senin (20/2/2023).
Saat itu air laut di sisi selatan berwarna biru. Sedangkan di sisi utara tampak air berwarna cokelat. Perairan pun seperti 'terbelah'. Surisdiyanto menjelaskan warna cokelat itu karena meluapnya aliran sungai bawah tanah yang bermuara di Pantai Baron.
2. Biru Lagi Usai Cuaca Normal
Surisdiyanto menjelaskan, perairan di pantai itu akan kembali seperti sedia kala jika cuaca sudah tidak turun hujan deras. Air laut yang cokelat itu akan menjadi biru kembali.
"Kondisi air seperti itu biasa terjadi saat sungai bawah tanah yang bermuara di Pantai Baron meluap. Kalau cuacanya membaik warna air akan kembali normal," ujarnya.
3. Waktu untuk Menyaksikan
Menurut Koordinator SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Gunungkidul Marjono, fenomena air laut 'terbelah' menjadi dua warna itu sering terjadi saat musim penghujan.
"Setiap musim penghujan aliran sungai yang bermuara di Baron banjir pasti warnanya seperti itu. Itu dampak dari air hujan," kata Marjono, Selasa (21/2/2023).
Fenomena unik yang bisa menarik wisatawan berkunjung ke Pantai Baron itu hanya bisa dinikmati seusai hujan deras.
4. Sumber dari Pegunungan
Marjono menjelaskan aliran sungai yang muncul di Pantai Baron itu bersumber dari pegunungan. Sungai itu disebut tak pernah surut meski kemarau.
"Itu sumber mata air dari pegunungan, kalau musim kemarau jernih. Tapi saat penghujan, apalagi kalau Wonosari hujan lebat, banjir dan sampai di pantai Baron alirannya jadi cokelat," ujarnya.
5. Berisiko buat Perahu
Marjono tidak merekomendasikan wisatawan melihat fenomena air pantai jadi dua warna ini dari atas perahu, Sebab alirannya yang sangat kuat.
"Kita arahkan dari atas Bukit Baron Techno Park atau bukit Parang Racuk sebelah barat, kemudian bukit Pantai Baron sebelah timur," ucapnya.
"Alirannya sangat kencang, kalau lewat kapal itu sangat berisiko. Jadi tidak memungkinkan membawa pengunjung," pungkas Marjono.
(dil/ahr)