Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Gunungkidul membuat beberapa luweng atau lubang meluap dan membanjiri sejumlah titik. Termasuk di antaranya yakni beberapa sekolah di Kapanewon Girisubo yang juga terendam. Kondisi ini membuat kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak bisa dilakukan di sekolah, sehingga berlangsung secara daring.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul Sumadi menjelaskan banjir genangan melanda beberapa sekolah di Girisubo salah satunya SD N Kandri. Genangan air di beberapa sekolah itu, menurut Sumadi, masih dalam batas normal.
"Memang ada beberapa sekolah di Girisubo yang mengalami banjir genangan, itu karena hujan deras sejak kemarin (Senin) sampai pagi tadi," katanya saat dihubungi wartawan, Selasa (14/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait detail penyebab banjir genangan tersebut, Sumadi mengungkapkan terdapat luweng atau lubang menyerupai gua di sekitar SD N Kandri. Di mana luweng itu berfungsi untuk menampung air namun karena derasnya hujan membuat air pada luweng itu meluap.
![]() |
"Ya banjir genangan ini disebabkan Luweng tidak mampu menampung air hujan dengan intensitas tinggi. Jadi airnya meluap ke lingkungan sekitar," ujarnya.
Menurutnya, dalam hitungan jam saja banjir genangan bakal surut. Namun dengan catatan tidak terjadi hujan deras di wilayah terdampak.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul Nunuk Setyowati menyebut ada tiga sekolah yang terkena banjir genangan di Girisubo. Karena harus melakukan pembersihan sebelum menggunakan kelas, Nunuk menyebut pembelajaran di tiga sekolah itu sementara berlangsung secara daring.
"Dari data sementara sekolah yang terendam banjir genangan itu di SD Pucung Girisubo, SMP 1 Girisubo dan SD N Kandri. Untuk KBM tetap tapi sementara secara daring ya," ujarnya.
(apl/apl)