Seorang warga Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten berinisial A (38) kabur dari rumah sejak masih kecil akibat takut disunat. Setelah menghilang selama 25 tahun, dia akhirnya kembali pulang ke rumah.
Selama kabur 25 tahun dia tinggal di Pasar Kepek, Kalurahan Timbulharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul. Selama itu pula, A memanfaatkan sebuah sudut di pasar untuk tinggal dan tidur.
Pantauan detikJateng, tempat tidur A berada sisi belakang pasar, tepatnya di sebuah bangunan yang berada di pojokan. Untuk menuju tempat tersebut perlu blusukan melalui jalan sempit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pedagang menunjukkan tempat tinggal A yang ada di Pasar Kepek. Hanya ada dipan yang terbuat dari tumpukan barang bekas. Selanjutnya, di atasnya dipasang alas dari bekas spanduk. Tidak ada bantal atau guling di tempat tersebut.
Beberapa barang-barang milik A masih tertinggal di tempat itu, seperti beberapa potong pakaian dan kaleng bekas. Tempat itu terkesan agak berantakan.
Sedangkan atap 'rumah' itu hanya terbuat dari seng yang sudah berlubang di sana-sini. Tidak terlihat adanya lampu maupun jaringan listrik di tempat tersebut.
Salah satu pedagang Pasar Kepek, Sarjiyati (65) mengatakan, A tinggal di tempat itu dari awal pertama dia datang di Pasar Kepek. Menurutnya, tempat itu dipilih karena memang tidak digunakan untuk aktivitas jual beli.
"Ya kondisinya seperti ini dan A sudah lama tidur di sini sendiri, selama 25 tahun tho mas. Karena dia dulu ke sini kan umur 7 atau 10 tahun kalau tidak salah," katanya kepada detikJateng sembari menunjukkan tempat tidur A di Pasar Kepek, Bantul, Jumat (27/1/2023).
Sarjiyati menilai tempat tidur A memang jauh dari kata layak. Tidak ada penerangan sama sekali. Apalagi, atap tempat tidur A bolong-bolong.
"Tidak ada lampu, tidak ada apa-apa, sehingga gelap kalau tidur di sini, dan A tiap hari di sini," ucapnya.
Selengkapnya baca halaman berikutnya
Pedagang ini juga menceritakan, beberapa hari lalu A sempat sakit. Setelah diantar ke Puskesmas ternyata baru diketahui bahwa dia mengidap diabetes. Karena itu, selama A sakit Sarjiyati kerap mengantar makanan hingga obat untuk A.
"Pas A sakit itu kalau pagi saya yang memberi obat sama nasi sama minum. Karena kalau orang diabetes itu kan harus teratur minum obatnya," ujarnya.
Hal tersebut dilakukan Sarjiyati karena A tidak pernah membuat onar di Pasar. Selain itu, lanjutnya, A hanya menurut kepadanya soal minum obat.
![]() |
"Anaknya baik, nurut, kalau sama saya nurut minum obat, kalau tidak sama saya ya tidak mau itu," ucapnya.
Tak hanya itu, Sarjiyati menilai A adalah sosok yang kerap membantu pedagang Pasar Kepek.
"Tidak pernah mengganggu, anaknya baik itu. Dan menurut saya dia nggak gangguan jiwa, wong ngobrol masih sempurna (nyambung)," katanya.
Diberitakan sebelumnya, seorang warga Polanharjo, Klaten, pulang ke rumah setelah kabur selama 25 tahun. Dia kabur saat masih kanak-kanak karena takut disunat.
Pulangnya anak hilang itu disambut penuh rasa haru oleh keluarga dan tetangganya. Dia diantar pulang oleh para pedagang Pasar Kepek.