Polsek Mergangsan, Kota Jogja, meringkus dua pencuri gamelan kuno yang bernilai Rp 1,2 miliar. Ternyata, di balik penangkapan tersebut terdapat nama Sigit yang menyelimuti gamelan tersebut.
Fakta unik tersebut disampaikan Perawat Gamelan Yayasan Wayang Ukur Sukasman, Jojok Hadiwahyono. Ia menemukan fakta unik setelah kasus kehilangan gamelan tersebut.
"Ini kan milik Sigit Sukasman pemilik gamelan, Ketua Yayasan Wayang Ukur Sigit kuncoro. Kemudian yang menyelamatkan wayang ini Sigit Arianto Kapolsek," ujar Jojok ditemui di Yayasan Wayang Ukur Sukasman, Jumat (3/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu Jojok juga menceritakan sosok Sigit Sukasman pemilik pertama dari gamelan tersebut. Jojok menyebut Sigit sebagai polopor kegiatan mulai dari pembuatan wayang sketsa dan sebagainya. Gamelan itu sendiri digunakan sebagai pengiring pagelaran wayang.
"Pembuatan patung-patung, sketsa wayang, gamelan ini dipakai untuk mengiringi pagelaran wayang," ujar Jojok.
Selain itu, Jojok juga memperlihatkan piagam penghargaan Presiden terdadap Sigit Sukasman yang meraih Bintang Budaya Parama Dharma. Setelah kepergian Sigit Sukasman saat ini aset tersebut diwariskan kepada Felix.
"Sebetulnya Sukasman pernah cerita bahwa aset yang ada di Yayasan Wayang Ukur Sukasman ini diserahkan kepada Felix. Beliau itu Felix itu memang yang mengurusi Ki Sukasman, biaya produksi patung-patung yang membiayai Felix," ujar Jojok.
Jojok mengatakan jika Gamelan Wayang Ukur Sukasman memiliki nama tersendiri. Seperti halnya jenis gong yang diberi nama Kanjeng Nyai Kudup Sari.
"Gamelan itu nama gong-nya Kanjeng Nyai Kudup Sari, Secara keseluruhan ya Gamelan Wayang Ukur," kata Jojok.
Jojok menyebut gamelan tersebut dibeli dari seorang yang bernama Hadi Sukirno. Gamelan berbahan perunggu ini disebut memiliki suara yang bagus dan memiliki ciri khas nada tersendiri.
"Dulunya milik Pak Hadi Sukirno juga pembuat wayang juga jual gamelan gitu, antik kelihatannya bagus sekali, suaranya bagus hanya nadanya tinggi. Bisa dipelajari setiap empu itu memiliki ciri khas nada tersendiri, tinggi atau rendah. Dari gamelan ini nadanya agak tinggi sangat harmonis dibikin simfoni juga bagus," kata Jojok.
(ams/ams)