Mahasiswa UNY Demo Tuntut Perbaikan Sistem UKT, Ini Tanggapan Kampus

Mahasiswa UNY Demo Tuntut Perbaikan Sistem UKT, Ini Tanggapan Kampus

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Kamis, 19 Jan 2023 19:31 WIB
Mahasiswa UNY gelar demo menuntut perbaikan sistem uang kuliah tunggal (UKT), Kamis (19/1/2023).
Mahasiswa UNY gelar demo menuntut perbaikan sistem uang kuliah tunggal (UKT), Kamis (19/1/2023). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng
Sleman -

Sejumlah mahasiwa UNY lintas fakultas menggelar aksi di halaman rektorat kampus sore ini. Mereka menuntut adanya pembenahan sistem uang kuliah tunggal (UKT). Pihak kampus memberikan tanggapan soal tuntutan itu.

Para mahasiswa menuntut untuk bisa bertemu dengan rektor di demo yang digelar Kamis (19/1/2023). Namun mereka hanya ditemui oleh pejabat kampus yang lain.

Direktur Perencanaan dan Keuangan UNY Sukirjo yang menemui mahasiswa mengatakan penurunan UKT dilakukan secara spesifik. Yakni dengan melihat kasus atau permasalahan yang dialami mahasiswa satu per satu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita perlu validasi case by case, kalau perlu orang tuanya telpon, 'pak saya enggak punya betul', sebulan lagi nggak papa,' seperti itu case by case kita bantu," ucap Sukirjo.

Penurunan UKT pun menurutnya bisa lebih dari satu golongan. Itu untuk kasus khusus.

ADVERTISEMENT

"Satu grid. Kecuali kalau datanya signifikan sekali. Contohnya UKT (golongan) VII saat dia masuk ternyata ada kekeliruan data atau ada perubahan ekonomi bisa turun kelima bahkan ketiga," sebutnya.

Dia menyebut, seperti mahasiswa yang tidak lolos beasiswa KIP di semester ini akan mendapat UKT golongan I sebesar Rp 500 ribu. Tapi di semester selanjutnya akan ada verifikasi ulang.

"Ini yang tidak lolos KIP. Itu akan dapat Rp 500 ribu UKT-nya. 214 (mahasiswa)," katanya.

Ia juga mengklaim kampus telah memberikan beberapa keringanan. Termasuk perpanjangan pembayaran UKT bagi mahasiswa yang terlambat membayar.

Adapun batas waktu pembayaran yakni pada 20 Januari mendatang.

"Nanti kita akan data, kita beri waktu perpanjangan, sampai Selasa atau Rabu. Perpanjangan untuk waktu bayar," ujarnya.

Kampus, menurutnya, memastikan akan membantu mahasiswa. Asalkan mahasiswa tersebut jujur.

"Kita itu bantu semua kok, nggak punya uang, uang Rp 100 ribu pun boleh, yang penting ngangsur, yang penting jujur, kalau jujur kita bantu semua, insyaallah tidak ada yang tidak kuliah," sambungnya.

"Jadi kita itu punya dua cara, secara umum sesuai aturan, di luar itu kalau case by case kita bantu sepanjang ada komunikasi koordinasi yang baik," pungkasnya.




(ahr/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads