Mahasiswa UNY Gelar Demo Tuntut Perbaikan Sistem UKT

Mahasiswa UNY Gelar Demo Tuntut Perbaikan Sistem UKT

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Kamis, 19 Jan 2023 19:19 WIB
Mahasiswa UNY gelar demo menuntut perbaikan sistem uang kuliah tunggal (UKT), Kamis (19/1/2023).
Mahasiswa UNY gelar demo menuntut perbaikan sistem uang kuliah tunggal (UKT), Kamis (19/1/2023). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng
Sleman -

Sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) lintas fakultas menggelar aksi di halaman rektorat kampus sore ini. Mereka menuntut pembenahan sistem uang kuliah tunggal (UKT) yang menjadi sorotan setelah viral kasus mahasiswi berinisial NRF atau R yang kesulitan membayar UKT hingga akhirnya meninggal dunia.

Pantauan detikJateng, aksi yang digelar pada Kamis (19/1/2023) itu dilakukan sekitar 20 mahasiswa. Mereka berorasi di depan gedung rektorat. Namun Rektor UNY, Sumaryanto tidak nampak menemui mahasiswa.

"Rektor jangan tuli, jangan jadi pengecut. Kami hanya ingin beraudiensi," teriak salah seorang mahasiswa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kordum aksi, Bunbun Darmawan, saat ditemui wartawan di sela-sela aksi mengatakan mereka ingin meminta perbaikan sistem tata kelola penentuan UKT yang ada. Serta agar pihak birokrasi memperbaiki poin-poin dalam menentukan UKT mahasiswa.

"Satu poin yang paling kami soroti adalah keputusan rektor kemarin, hasilnya adalah bahwa untuk penurunan UKT itu minimal orang tua harus meninggal," kata Bunbun, Kamis (19/1/2023).

ADVERTISEMENT

"Padahal di Permendikbud untuk penurunan UKT itu dijelaskan bahwa kondisi ekonomi mahasiswa itu sudah cukup menjadi syarat untuk penurunan UKT mahasiswa," sambungnya.

Tuntutan lainnya, yakni menambah prasyarat penentuan UKT. Yaitu tidak hanya orang tua meninggal.

"Tapi kondisi ekonomi sesungguhnya itu perlu dipertimbangkan dan ketiga meminta perpanjangan waktu untuk pembayaran UKT," ucapnya.

Sejauh ini aksi yang digelar para mahasiswa tidak menemui titik temu. Rektor sebagai penentu kebijakan kampus tidak turun langsung menemui mahasiswa.

"Rektor tidak keluar (menemui mahasiswa)," katanya.

Mahasiswa Sebut Ada Intimidasi

Dalam aksi itu, dikabarkan ada intimidasi dari kampus ke mahasiswa. Salah satu dosen di Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) UNY disebut akan 'membinasakan' mahasiswa yang hendak mengikuti aksi.

"Tadi sempat dikatakan juga saya dibilangin 'kamu mau saya bilangin bagus-bagus atau nanti anda mau dibinasakan'. Mungkin kalimat itu cukup membuat takut teman-teman yang mau ikut," kata salah satu mahasiswa angkatan 2020 dalam aksi itu.

Intimidasi itu didapatkan saat mereka hendak berangkat ke rektorat guna menggelar aksi. Selain melalui verbal, ia mengaku tasnya ditarik oleh dosen tersebut.

"Di situ ditarik sambil saya dimarah-marahin," sebutnya.




(ahr/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads