Kelenteng di Jogja yang Wajib Dikunjungi saat Imlek

Kelenteng di Jogja yang Wajib Dikunjungi saat Imlek

Aditya Mardiastuti - detikJateng
Rabu, 18 Jan 2023 09:44 WIB
Kelenteng tertua di Kota Jogja, Kelenteng Kwan Tee Kiong atau Kelenteng Poncowinatan. Foto diunggah Selasa (17/1/2023).
Kelenteng tertua di Kota Jogja, Kelenteng Kwan Tee Kiong atau Kelenteng Poncowinatan. Foto diunggah Selasa (17/1/2023). Foto: Adji G Rinepta/detikJateng
Yogyakarta -

Perayaan Tahun Baru Imlek 2023 bakal diawali pada 22 Januari 2023 mendatang. Pernak-pernik untuk memeriahkan Imlek pun sudah dipasang untuk mempercantik kelenteng.

Di Jogja ada tiga kelenteng yang bisa Sedulur kunjungi. Ketiga kelenteng di Jogja ini juga sarat akan sejarah. Bahkan ada satu kelenteng tertua yang sudah berusia ratusan tahun.

Dirangkum detikJateng, Rabu (18/1/2023), berikut tiga kelenteng di Jogja yang wajib dikunjungi saat Imlek. Lengkap dengan keunikan dan lokasinya. Simak selengkapnya di bawah ini ya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

3 Kelenteng di Jogja yang Wajib Dikunjungi saat Imlek

1. Kelenteng Poncowinatan

Kelenteng Poncowinatan atau Kelenteng Kwan Tee Kiong dikenal sebagai kelenteng tertua di Kota Jogja. Kelenteng ini dibangun pada 1881.

Keunikan Kelenteng Poncowinatan

a. Dibangun di atas tanah hibah Sultan

ADVERTISEMENT

Mengutip situs BPCB DIY Kemdikbud, kelenteng ini berdiri di atas tanah hibah Sri Sultan HB VII.

b. Dilengkapi fasilitas pendidikan

Kelenteng Poncowinatan ini juga dilengkapi fasilitas pendidikan, yaitu SD Tiongha modern bernama Sekolah Tiong Hoa Hak Tong. SD Tionghoa ini dibangun pada 1907 oleh Perserikatan Orang Tionghoa, Tiong Hoa Hwee Koan (THHK).

Sekolah ini berada di sebelah barat kelenteng, dan kini digunakan sebagai Sekolah Budya Wacana.

c. Ada lapangan untuk latihan fisik

Kelenteng Poncowinatan juga memiliki lapangan terbuka untuk latihan fisik, kungfu, dan lainnya.

d. Ditetapkan sebagai Cagar Budaya
Kelenteng Poncowinatan ini ditetapkan sebagai Cagar Budaya lewat Permenbudpar RI No PM.07/PW.007/MKP/2010.

e. Digunakan untuk Pemujaan Tri Dharma
Kelenteng Poncowinatan digunakan untuk beribadah bagi tiga kepercayaan, yakni Buddha, Konghucu, dan Taoisme. Kelenteng ini pun dikenal sebagai pemjuaan Tri Dharma.

Lokasi

Kelenteng Poncowinatan ini beralamat di Jalan Poncowinatan No 11 Jogja.

Imlek di Kelenteng Fuk Ling MiauSuasana Imlek di Kelenteng Fuk Ling Miau Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom

2. Kelenteng Gondomanan

Kelenteng Gondomanan memiliki nama Kelenteng Fuk Ling Miau. Kelneteng ini didirikan pada 1846 oleh masyarakat Tionghoa di Jogja.

Keunikan Kelenteng Gondomanan

a. Mulanya Rumah Permaisuri Sultan HB II

Mengutip situs Arsip Perpustakaan Jogja, bangunan kelenteng ini mulanya merupakan rumah buatan Sultan HB II untuk permaisurinya yang berasal dari Tiongkok. Nama Fuk bermakna berkah, Ling adalah tiada tara, dan Miau adalah kelenteng.

b. Arsitektur Bercorak China dan Jawa

Bangunan pada kelenteng ini merupakan kombinasi arsitektur China dan Jawa. Salah satu kekhasannya yaitu adanya sepasang naga langit menghadap mutiara api serta cat warna merah kuning simbol keharmonisan.

c. Digunakan untuk Ibadah Konghucu dan Buddha

Kelenteng Fuk Ling Miau ini digunakan untuk ibadah umat Buddha dan Konghucu. Pada saat ini di depan kelenteng terdapat papan nama bertuliskan Vihara Buddha Prabha.

Pada bagian depan kelenteng digunakan untuk ibadah umat Konghucu, sedangkan di bagian belakang digunakan untuk ibadah umat Buddha.

d. Nama Asli Kelenteng

Mengutip situs BPCB DIY Kemdikbud, nama asi Kelenteng Gondomanan ini adalah Hok Tik Bio. Nama ini berdasarkan keterangan dari laporan kegiatan pemberian penghargaan pelestarian kebudayaan warisan budaya tahun 1998/1999 DIY.

Lokasi

Lokasi Kelenteng Gondomanan ini berada di Jalan Brigjen Katamso No 3, Prawirodirjan, Gondomanan, Kota Jogja.

3. Vihara Karangdjati

Vihara Karangdjati terkenal sebagai tempat meditasi atau menenangkan pikiran untuk mencapai ketenangan batin. Mengutip situs CRCS UGM, vihara ini beraliran Theravada.

Keunikan Vihara Karangdjati

a. Mulanya Kandang Sapi yang Disulap Jadi Vihara
Mengutip situs Vihara Karangdjati, bangunan vihara semula merupakan bekas kandang sapi milik Romo Among Pradjarto. Kandang sapi ini lalu dibersihkan dan mulai digunakan sebagai tempat diskusi agama sehingga menjadi vihara. Vihara Karangdjati ini diresmikan pada 1962.

b. Bernuansa Jawa
Mengutip situs CRCS UGM, vihara ini tidak bernuansa China tapi lebih ke Jawa. Terdapat pendopo untuk menerima tamu dan ruang meditasi khusus.

c. Meditasi Bersama
Vihara ini juga membuka kegiatan meditasi bersama yang bisa diikuti semua orang tanpa memandang agama. Kegiatan ini dilakukan setiap hari Jumat pukul 19.30 WIB. Para peserta bisa mendaftar melalui sekretariat terlebih dahulu.

Lokasi

Vihara Karangjati ini berlokasi di Jalan Monjali No 78, Gemawang, sinduadi, Mlati, Sleman.

Nah itulah tiga kelenteng yang bisa kamu kunjungi selama berada di Jogja. Semoga bermanfaat, Lur!

Ikuti berita lainnya dari detikJateng di Google News.




(ams/sip)


Hide Ads