Soal Tunggakan Hotel Pesparawi di Jogja, Pihak EO Buka Suara

Soal Tunggakan Hotel Pesparawi di Jogja, Pihak EO Buka Suara

Adji G Rinepta - detikJateng
Sabtu, 14 Jan 2023 18:18 WIB
Pesparawi XIII dibuka di Kompleks Candi Prambanan, Sleman. Diikuti 8.144 orang dari 34 provinsi se-Indonesia, Pesparawi jadi simbol kerukunan antarumat beragama
Pesparawi XIII dibuka di Kompleks Candi Prambanan, Sleman. Diikuti 8.144 orang dari 34 provinsi se-Indonesia, Pesparawi jadi simbol kerukunan antarumat beragama. Foto: Dok. Istimewa
Jogja -

Kasus tunggakan hotel dalam acara Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XIII di Jogja belum usai. Para pengusaha hotel mengadukan event organizer (EO) acara itu ke polisi. Pihak EO yang diadukan pun angkat bicara.

CV Jogja Prima Solusi (JPS Production) ialah EO dari Jogja yang diajak kerja sama oleh PT Digital Solusi Sinergi (Digsi) untuk menggarap acara Pesparawi Nasional XIII di Jogja beberapa waktu lalu.

"CV Jogja Prima Solusi (JPS Production) diajak bekerja bersama untuk support sebagai partner lokal, dan sejak kick off meeting tanggal 7 April 2022, CV JPS Production sepakat bergabung mengikat kontrak kerjasama sebagai partner DIGSI," kata Direkur Utama CV JPS Production, Antonius Giri Kurniawan melalui keterangan tertulis, Sabtu (14/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Giri menyatakan kekurangan pembayaran kepada beberapa vendor acara termasuk hotel-hotel itu lantaran PT Digsi belum menyerahkan uang ke pihaknya.

"Enam bulan berlalu sejak berakhirnya acara Pesparawi Nasional XIII, masih banyak nominal yang belum terlunasi oleh PT Digsi kepada CV Jogja Prima Solusi (JPS Production), yang berimbas pada belum terbayarnya vendor-vendor yang turut andil dalam acara tersebut," jelas Giri.

ADVERTISEMENT

Giri tidak menyebut berapa besaran tunggakannya, namun menurut dia jumlahnya hingga miliaran rupiah. Giri pun meminta PT Digsi segera memberikan kekurangan uang itu agar pihaknya bisa segera melunasi kekurangan pembayaran ke vendor.

"Dengan menyisakan total kekurangan pembayaran miliaran rupiah, tentunya permasalahan ini harus segera ada titik terang terkait penyelesaiannya," ujar Giri.

Giri juga menyampaikan keinginannya bertemu dan duduk bersama dengan semua panitia dari pihak pemerintah dan seluruh vendor untuk mencari solusi.

"Kami dari CV JPS Production beserta para vendor yang telah kami sebutkan sebelumnya menginginkan semua pihak yang terkait mulai dari Kemenag melalui Bimas Kristen, LPPN, LPPD dan juga Pemda DIY duduk bersama untuk mencari solusi dari permasalahan yang ada," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Agama dan Pemda DIY terus berkoordinasi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun, PT Digsi selaku EO dalam acara itu justru tidak pernah hadir.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) DIY, Masmin Afif mengatakan EO tersebut sudah tidak pernah terlihat lagi sejak acara Pesparawi XIII berakhir.

"Ya kalau kita komunikasi terakhir kemarin pada saat kegiatan Pesparawi itu aja, pas pembubaran itu EO juga hanya perwakilan, hanya itu saja sudah, pada berapa bulan yang lalu itu, setelah itu sudah ndak pernah ketemu lagi," ujar Masmin saat dihubungi detikJateng, Jumat (13/1).




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads