Warga Wonogiri Positif Antraks di Gunungkidul, Sumber Penularan Misterius

Warga Wonogiri Positif Antraks di Gunungkidul, Sumber Penularan Misterius

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Rabu, 11 Jan 2023 18:30 WIB
ilustrasi antraks
Ilustrasi antraks. Foto: ilustrasi/thinkstock
Gunungkidul -

Seorang warga Eromoko, Kabupaten Wonogiri diketahui positif menderita antraks saat memeriksakan diri di Puskesmas Karangmojo II, Gunungkidul. Hingga kini sumber penularan masih misterius.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul memastikan hingga saat ini tidak ada laporan terkait kasus ternak yang terkena antraks di daerahnya.

"Sampai saat ini belum ada laporan soal penambahan kasus antraks di Gunungkidul," kata Kepala DPKH Gunungkidul Wibawanti Wulandari saat dihubungi wartawan, Rabu (11/1/2023).

Menurutnya, kasus antraks memang pernah mewabah di wilayahnya sekitar 10 tahun silam. Saat ini pihaknya masih terus melakukan pemantauan dan vaksinasi sebagai upaya pengendalian.

Pemantauan dan vaksinasi itu dilakukan di tiga kalurahan yang pernah ditemukan kasus ternak terkena antraks. Tiga kelurahan itu berada di Kapanewon Ponjong dan Gedangsari.

Meski wabah terjadi 10 tahun silam, lanjutnya, spora antraks memang masih bisa bertahan hidup hingga puluhan tahun.

"Menurut rumus, spora tidak akan hilang selama 80 tahun pada wilayah yang terkena antraks khususnya pada tanah," ujarnya.

"Karena itu, kita sudah mengubur spora itu pakai disinfektan dan dicor semen di wilayah yang pernah ada kasus (antraks)," lanjut Wibawanti.

Sebelumnya, Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Wonogiri, Setyawati mengatakan pihaknya mendapatkan laporan dari Dinkes Gunungkidul pada Jumat (6/1) lalu. Dalam laporan itu menyebutkan jika ada penderita antraks di Eromoko. Hal itu berdasarkan hasil pengambilan sampel serum darah pada akhir 2022.

"Ada penampakan wujud kelainan kulit di lengan kiri. Wujudnya keropeng hitam atau eskar, khas sekali (gejala antraks)," kata Setyawati kepada detikJateng di ruang kerjanya, Rabu (11/1).

Ia mengatakan Wonogiri berbatasan langsung dengan Gunungkidul. Di mana di daerah itu sudah pernah terjadi kasus antraks terhadap hewan maupun manusia, sehingga sewaktu-waktu kasus itu bisa muncul kembali. Jika sudah pernah muncul di daerah itu berpotensi berulang kembali.

"Senin (9/1/2023) kemarin kami tindak lanjuti ke lokasi (Eromoko). Dari hasil pemeriksaan tidak ada laporan sumber utama dari hewan. Sehingga sumber utama penularan (dari mana asalnya) belum ditemukan," ungkap dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ikuti berita menarik lainnya dari detikJateng di Google News.




(ahr/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads