Seorang warga Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, terkonfirmasi positif antraks saat memeriksakan diri di Puskesmas Karangmojo II, Gunungkidul, akhir tahun 2022. Setelah penelusuran diduga kuat yang bersangkutan tertular dari daerah asal karena tidak ada laporan ternak mati mendadak di Kapanewon Karangmojo.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Dewi Irawaty menjelaskan kejadian bermula saat warga Eromoko tersebut mengunjungi keluarganya di Karangmojo akhir Desember lalu. Ketika berada di Karangmojo, warga tersebut berniat memeriksakan diri ke Puskesmas Karangmojo II karena mengeluh kelainan pada kulitnya.
"Dari hasil pemeriksaan pasien positif antraks dan langsung dilakukan penanganan medis," kata Dewi saat dihubungi wartawan, Selasa (10/1/2023).
Berdasarkan temuan tersebut, Dinkes bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul melakukan surveilans terhadap keluarga pasien di Karangmojo. Hal itu untuk memastikan tidak ada penularan antraks di Karangmojo.
"Untuk hasilnya keluarga pasien tidak tertular. Dan perlu saya jelaskan, antraks menular dari hewan ke manusia, tidak manusia ke manusia," ucapnya.
Terkait penanganan pasien tersebut, Dewi mengaku sudah mendapat penanganan dan obat. Menurutnya pasien tersebut telah kembali ke tempat tinggalnya di Eromoko.
Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Hewan DPKH Gunungkidul, Retno Widiastuti mengaku telah melakukan surveilans untuk memastikan dari mana penularan antraks. Menurutnya kuat dugaan yang bersangkutan tidak tertular dari Karangmojo.
"Jadi hasil survelians di Karangmojo tidak ada laporan ternak mati mendadak. Karena itu diduga kuat penularan terjadi akibat spora di wilayah asal pasien," ujarnya.
(rih/ahr)