Polisi membongkar praktik dukun palsu yang bermodus penggandaan uang di Gresik, Jawa Timur. Saat penggerebekan, polisi menemukan puluhan kantong berisi darah manusia di rumah dukun gadungan itu.
Dilansir dari detikJatim, dukun gadungan bernama MY (43) itu diduga sudah menjalankan aksi tipu-tipunya selama setahun.
"Dari pemeriksaan awal, sudah menjalankan penipuan dengan modus gandakan uang selama satu tahun," kata Kanit Tipidek Sat Reskrim Polres Gresik Ipda Luthfi Hadi dikutip dari detikJatim, Rabu (11/1/2023).
Pengungkapan tersebut bermula dari laporan salah satu korban. Menurut Irwan, korban tersebut telah menyetor uang sebesar Rp 565 juta kepada pelaku.
"Korban ini dijanjikan pelaku uangnya akan digandakan menjadi Rp 3,9 miliar," imbuhnya.
Korban lantas melapor ke polisi setelah dukun gadungan tersebut tidak memenuhi janjinya. Polisi lantas melakukan penyelidikan dan menggelar penggerebekan.
Dalam penggerebekan itu polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa uang mainan dan sejumlah alat ritual seperti keris, dupa, dan kelapa muda. Tak hanya itu, polisi menemukan puluhan kantong berisi darah manusia.
"Jadi dalam modusnya pelaku ini menggunakan darah dalam ritual penggandaan uang," kata Luthfi Hadi.
Hadi menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, darah itu nantinya akan disiramkan ke keris dan jenglot yang dipercaya dapat menghisap darah.
"Darah itu nantinya akan dituangkan dalam sebuah wadah. Kemudian kerisnya dicelupkan untuk menghisap darah tersebut. Begitu pula dengan jenglotnya," jelas Hadi.
"Ritual itu dilakukan agar korban percaya jika pelaku bisa menggandakan uang," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadi menambahkan, hingga kini pihaknya masih melakukan penyidikan lebih dalam terkait kasus tersebut. Termasuk dari mana pelaku mendapatkan kantong-kantong darah tersebut.
"Saat kami lakukan penggerebekan, kami temukan 34 kantong darah manusia. Setiap kantong berisi 250 cc darah. Kami akan tindak lanjuti, dari mana kantong darah tersebut ditemukan," kata Hadi.
Sementara itu, Irwan salah satu tetangga pelaku mengatakan jika selama ini warga mengira MY membuka pengobatan alternatif.
"Dulu pertama tinggal disini ngakunya tukang pijat. Terus lama-lama katanya pengobatan alternatif," kata Irwan.
Ikuti berita menarik lainnya dari detikJateng di Google News.
(ahr/sip)