Ada salah satu lokomotif milik depo induk Jogja yang terkenal angker hingga akhirnya pernah diruwat. Kisah lokomotif bernomor seri CC201 45 itu pun melegenda di kalangan pecinta kereta api. Seperti apa faktanya?
Dihimpun dari berbagai sumber, lokomotif seri CC201 ini didatangkan ke Indonesia pada 1977-1978. Sementara lokomotif CC201 yang dikenal misterius itu adalah generasi kedua.
Mengutip situs p2k.unkris.ac.id, CC201 45 terkenal karena sering terjadi peristiwa aneh dengan lokomotif tersebut. Sejak pertama kali dibeli, CC201 45 sudah sering dicap sebagai loko yang bermasalah. Lokomotif ini pun dijuluki Si Bader.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokomotif ini sering mengalami kecelakaan atau kerusakan saat dioperasikan, padahal saat dicek lokomotif ini dinilai sudah laik jalan. Pernah suatu ketika lokomotif itu menarik rangkaian Bima dan tiba-tiba terjadi tabrakan.
Setelah diperbaiki, ia kembali bekerja menarik rangkaian Bima, tapi kembali lagi mengalami tabrakan. Si Bader pun kembali ke Balai Yasa Pengok, Jogja. Setelah selesai diperbaiki, lokomotif ini digunakan untuk menarik rangkaian kelas usaha dagang/jasa saja yaitu Jayabaya. Tetapi CC201 45 sekali lagi mengalami tabrakan.
Frekuensi tabrakan sesama kereta atau dengan kendaraan bermotor yang dialami CC201 45 cukup sering. Padahal setelah diperbaiki di Balai Yasa Jogja, lokomotif si Bader ini telah melalui serangkaian tes dan diperiksa kelengkapannya. Lokomotif ini pun pernah menghantam dinding beton pembatas jalur tes di Balai Yasa Pengok Jogja dan harus kembali diperbaiki.
Teknisi Balai Yasa kala itu pun merasa perlu memanggil tenaga pakar yang didatangkan dari General Electric Transportation Amerika Serikat. Saat memeriksa CC201 45 itu, tenaga pakar GE menilai lokomotif ini sudah bermasalah karena banyak terjadi kecelakaan kerja.
Pada akhirnya para teknisi GE AS itu memutuskan memperbaiki lokomotif CC201 45 itu secara materiil. Lokomotif berjuluk Si Bader itu pun juga diruwat untuk diperbaiki secara spiritual.
Caranya dengan mengadakan selamatan dan memasang sepasang tapal kuda di kedua ujung bemper CC201 45. Lalu Si Bader juga diberi beberapa gram emas untuk disepuh di bidang samping bawah lok dengan lapisan krom sehingga terlihat mengkilat.
Uniknya, setelah ritual ini lokomotif CC201 45 tidak pernah mengalami kecelakaan lagi. Ruwatan yang diterapkan oleh teknisi Balai Yasa sukses menghilangkan nasib sial lokomotif ini.
Selanjutnya tanggapan Balai Yasa Jogja soal kisah lokomotif angker hingga diruwat ini.
Tanggapan Balai Yasa Jogja
Manager Perencanaan Balai Yasa Jogja Kukuh Sri mengaku baru mendengar kisah tersebut. Kukuh meyakinkan generasi baru lokomotif saat ini tidak ada kejadian serupa. Kukuh pun mengaku belum bisa memastikan riwayat dari kisah tersebut.
"Saya baru tahu tentang itu. Mungkin pernah, riwayatnya kami nggak begitu paham. Saya pastikan setelah generasi baru 2013 dan 2015 masuk, tidak ada hal semacam itu kami fokus ke teknis," ujar kukuh ditemui di Balai Yasa Jogja, Minggu (3/1/2023).
Kukuh juga sempat menanyakan kisah tersebut dengan beberapa staf dan asisten di kantornya. Namun mereka juga tidak mengetahui kepastian dari kisah tersebut. Salah satu asistennya sempat mengecek data lokomotif tersebut via ponsel, tapi mereka tidak tidak tahu fakta dari kisah tersebut.
Rata-rata pegawai yang ditemui saat itu mulai bekerja di Balai Yasa Jogja pada 2010. Mereka mengaku hingga saat ini belum menemukan kisah tersebut selama bekerja di Balai Yasa Jogja. Oleh karenanya kisah lokomotif itu pun masih menjadi misteri.
"Saya sendiri masuk 2010 ke atas, saya belum dong (mengerti) dengan riwayat itu. Bisa jadi, kalau kami sekarang tidak mengalami. Pak Supri, Pak Fahri, Pak Lutfi, juga tidak tahu. kami lebih ke fokus teknisnya," ujar Kukuh.