Empat pekerja proyek perumahan tertimpa longsoran galian talut di Wedomartani, Ngemplak, Sleman. Pengawas proyek perumahan, Gunardi mengungkap detik-detik talut longsor.
Sebelum longsor, dia memperingatkan para pekerja agar keluar dari lubang galian. Namun, para pekerja justru beristirahat di bawah.
"Jam 15.00 WIB para pekerja pada saya lihat di tebing galian, saya di atas (tebing) sudah saya peringatkan jangan mepet situ, naik saja," kata Gunardi ditemui wartawan di lokasi kejadian, Senin (2/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah saya peringatkan. Jangan sekali-kali nempel tembok, ada yang ketuk-ketuk lari. Setelah itu langsung tanah turun longsor," imbuhnya.
Dia mengatakan saat tanah mulai longsor dirinya telah berteriak untuk memperingatkan para pekerja. Namun, empat orang tertimbun tanah.
"Sekitar 15 kubikan itu yang nimbun," terangnya.
Menurutnya, saat itu para pekerja tengah menggali untuk membuat talut. Proses pengerukan itu telah dimulai sejak sepekan yang lalu.
"Itu perumahan, tapi yang dibangun itu untuk talut, yang intinya untuk antisipasi samping rumah itu dikeruk," jelasnya.
Pantauan detikJateng di lokasi, hingga pukul 18.08 WIB petugas gabungan dari Basarnas, TNI, Polri masih melakukan proses pencarian korban terakhir yang tertimbun material. Adapun satu orang dikabarkan meninggal dan dua selamat.
Diberitakan sebelumnya, empat orang pekerja proyek perumahan tertimbun longsoran material dinding galian proyek di Wedomartani, Ngemplak, Sleman. Dari informasi sementara, tiga orang bisa dievakuasi sementara satu orang masih tertimbun material.
Salah seorang pekerja Dobleh, mengatakan longsoran itu terjadi selepas azan asar. Saat itu tiba-tiba tanah di sisi timur longsor.
"Setelah azan asar. Langsung ambruk. Yang ambrol tanah yang sebelah (timur)," kata Dobleh saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Senin (2/1).
(apl/ahr)