Jogja Disebut Jadi Barometer Politik Nasional karena Figur Sultan HB X

Chief Operating Officer (COO) Kolasse Satria Aji Imawan menyebut Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih menjadi barometer suksesi kepemimpinan nasional. Sosok Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X dinilai menjadi figur berpengaruh.

"Daerah Istimewa Yogyakarta masih menjadi barometer suksesi kepemimpinan nasional dikarenakan sosok Sri Sultan Hamengku Buwono X yang berpengaruh terhadap politik nasional," kata Imawan yang juga dosen Administrasi Publik Undip dalam jumpa pers secara daring, Kamis (29/12/2022).

Hal itu diungkapkan Imawan saat merilis hasil survei terbaru terkait partisipasi pemilih dan kondisi sosial ekonomi masyarakat DIY.

Kendati demikian, Imawan melihat masih ada problem dalam Pemilu serentak di DIY. Selain politik uang, juga ada politik identitas.

"Problem potensial utama dari Pemilu Serentak di Daerah Istimewa Yogyakarta bukanlah terletak hanya pada politik uang, namun politik identitas," sebutnya.

Selain itu, dia melihat tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah juga tinggi. Pada aspek kepuasan terhadap kinerja Jokowi, sebesar 78,9 persen masyarakat DIY merasa puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo.

"Tingkat kepercayaan dan kepuasan masyarakat yang tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi modal sosial bagi pemerintah daerah untuk melakukan campaign awareness Pemilu bersih," terang Imawan.

Dalam rilis tersebut, Kolasse menyebut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi figur yang paling dikenal di DIY. Namun, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang paling disukai.

"Meski lebih populer, namun Prabowo tidak lebih disukai daripada tokoh lain. Ganjar Pranowo menjadi tokoh paling disukai masyarakat DIY, disusul Ridwan Kamil, Andika Perkasa, Sandiaga Uno, dan Muhaimin Iskandar," ucap Imawan.

Survei tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan di 50 kelurahan yang tersebar di 5 kabupaten/kota di DIY. Responden didasarkan pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019. Sampel pada penelitian ini sebanyak 484 responden dengan proporsi gender berimbang, margin of error ± 4,45 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun pengambilan data dilakukan secara tatap muka. Pengambilan data yakni pada 8-18 Desember 2022.