Hasil Uji Balistik Peluru Kenai Balita Sleman Identik dengan Senjata Polisi

Hasil Uji Balistik Peluru Kenai Balita Sleman Identik dengan Senjata Polisi

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Kamis, 29 Des 2022 11:41 WIB
Ilustrasi Garis Polisi
Ilustrasi garis polisi. Foto: Ari Saputra
Sleman -

Seorang balita berinisial JM diduga kena peluru nyasar dari senjata polisi pada Minggu, 18 Desember lalu. Kapolresta Sleman AKBP Ach Imam Rifai mengungkap hasil uji balistik terhadap benda asing yang bersarang di kepala balita tersebut.

Imam mengatakan hasil uji balistik ditemukan kemiripan antara senjata yang digunakan anggota dengan proyektil yang diangkat dari tubuh korban.

"Kemudian kemarin dari hasil uji balistik memang didapatkan keidentikan antara senjata yang digunakan anggota kita dengan proyektil yang ditemukan di tubuh korban," kata Imam kepada wartawan di Mapolresta Sleman, Kamis (29/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imam melanjutkan, jika dirinya tidak mengetahui secara persis berapa persen keidentikan antara senjata api dan proyektil. Ia juga melanjutkan bahwa kasus ini telah diproses secara hukum.

Di sisi lain, pihak kepolisian juga memberikan pendampingan untuk pengobatan korban.

ADVERTISEMENT

"Itu ahli untuk persentasenya, Untuk prosesnya tetap berlanjut dan kami melakukan pendekatan ke pihak korban dimana kami sampaikan mendampingi pengobatannya," tutupnya.

Sebelumnya, seorang balita di Sleman tiba-tiba terluka saat berada di sebuah warung di Kapanewon Ngaglik. Di kepalanya ditemukan benda yang menyerupai proyektil peluru.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (18/12/2022). Saat itu korban yang tengah berada di warung tiba-tiba terjatuh dan terdapat luka tembak di kepalanya.

Kapolresta Sleman AKBP Ach Imam Rifai menyebut balita yang terluka di bagian kepala diduga disebabkan proyektil. Untuk memastikan hal itu, polisi mengirim benda asing tersebut ke labfor.

"Untuk proses masih berjalan sambil menunggu benda dugaan proyektil yang akan dilakukan pengujian labfor," kata Imam saat dihubungi wartawan melalui pesan singkat, Selasa (20/12).

Saat ini, pihaknya masih mendalami asal-muasal proyektil tersebut. Namun, ada dugaan proyektil tersebut berasal dari senjata api milik polisi.

Menurut Imam, pada saat tersebut pihaknya juga mendapat laporan adanya orang yang membuat onar di kawasan Ngaglik. Saat polisi datang, orang tersebut justru mengancam akan melempar batu.

"Kemudian anggota polsek memberikan tembakan peringatan ke atas dan mengamankan orang tersebut ke Mapolsek untuk dilakukan pembinaan karena belum berbuat pidana kemudian 2 orang tersebut dikembalikan," kata Imam.




(sip/aku)


Hide Ads