Polres Bantul akan berkoordinasi dengan Google untuk menghapus sementara peta jalur Cinomati di Google Maps saat libur Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Sebab, jalur alternatif itu sarat tanjakan dan tikungan ekstrem serta rawan kecelakaan.
Lalu seperti apa penampakan jalur Cinomati ini?
Untuk melihat jalur Cinomati ini, silakan geser tanda panah kanan dan kiri pada gambar di atas untuk melihat langsung kondisi jalur Cinomati melalui fasilitas street view kamera 360 Google Maps.
Dilihat dari Google Maps pada Jumat (23/12), jalur Cinomati adalah sebutan untuk sebagian Jalan Pleret-Pathuk yang melintasi wilayah Bukit Cinomati. Bukit Cinomati berada di wilayah Dusun Kebo Kuning, Kalurahan Terong, Kapanewon (kecamatan) Dlingo, Bantul.
Sesuai nama jalan Pleret-Patuk, jalur Cinomati menghubungkan Kapanewon Pleret di Kabupaten Bantul dan Patuk di Gunungkidul, DIY. Jalur Cinomati berujung di pertigaan Cegokan, Wonolelo, Pleret dan di perempatan Tugu Terong, Dlingo.
![]() |
Menurut Google Maps, Panjang jalur Cinomati ini sekitar 2,8 kilometer. Dilihat dari street view Google Maps, ruas jalan di jalur Cinomati terbilang sempit. Jalur ini hanya terdiri dari dua lajur untuk kendaraan dari dua arah yang berlawanan.
Dilihat dari rekaman Google Maps pada Mei 2021, di jalur Cinomati terdapat beberapa papan dan spanduk peringatan yang mengingatkan pengguna jalan agar waspada saat melintas. Mulai dari peringatan tanjakan tajam dan berkelok, rawan longsor, hingga imbauan agar menggunakan gigi rendah.
![]() |
"Kami akan berkoordinasi dengan Google tentunya (Google Maps), sehingga pada saat masyarakat mencari jalan alternatif tidak muncul Cinomati. Karena selama ini masyarakat diarahkan oleh Google, jadi kalau macet dan diarahkan lewat Cinomati," kata Kapolres Bantul AKBP Ihsan di Kabupaten Bantul, Jumat (23/12/2022).
![]() |
Menurut Ihsan, hal serupa sudah diterapkan tahun lalu dan terbukti sangat efektif. Nantinya Cinomati bakal hilang dari Google Maps sementara waktu khususnya saat perayaan Natal dan malam pergantian tahun.
"Tahun lalu kami juga langsung ke Google, melakukan semacam komunikasi untuk sementara pada tanggal 24, 25, dan Tahun Baru, nanti dikeluarkan dulu dari maps-nya Google," jelasnya.
"Sehingga masyarakat yang misalnya mencari jalur alternatif tidak menemukan jalur Cinomati untuk sementara waktu. Ini sangat efektif, sudah kami laksanakan tahun lalu dan tahun ini kami lakukan lagi terkait Cinomati," lanjut Ihsan.
Simak Video "Pertama Kalinya Wijin dan Keluarga Lewati Nataru Tanpa Kehadiran Ayah"
[Gambas:Video 20detik]
(dil/ams)