Makna Mendalam Nyantrik yang Dilaksanakan Kaesang Malam Ini

Makna Mendalam Nyantrik yang Dilaksanakan Kaesang Malam Ini

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 09 Des 2022 19:51 WIB
Kaesang Pangarep saat midodareni di rumah Erina Gudono Sleman, Jumat (9/12/2022).
Kaesang Pangarep saat malam midodareni di rumah Erina Gudono di Sleman, Jumat (9/12/2022). Foto: dok Tangkapan layar YouTube Jokowi
Sleman -

Putra bungsu Presiden Joko Widodo melaksanakan prosesi nyantrik menjelang menikahi Erina Sofia Gudono. Tradisi ini memiliki makna mendalam.

"Asalamualaikum, yang saya hormati, Ibu Sofiatun Gudono beserta keluarga Bapak Abdul Muhaimin dengan mohon rida Allah, saya Gibran Rakabumung Raka mewakili keluarga dari Solo, mewakili keluarga Bapak Jokowi menyerahkan hantaran peningset tanda tali kasih antara kedua calon mempelai," kata kakak Kaesang, Gibran Rakabuming Raka, di rumah Erina, Sleman, Jumat (9/12/2022).

Selanjutnya, Gibran menyampaikan pihak keluarganya menyerahkan calon mempelai pengantin putra, Kaesang Pangarep, untuk melaksanakan nyantri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kedua, menyerahkan calon mempelai putra anada Kaesang Pangarep untuk melaksanakan nyantri. Kebahagiaan bagi kami apabila Bapak Ibu berkenan menerima. Atas kesediaannya dan perhatiannya kami ucapkan terima kasih," lanjutnya.

Makna Nyantri Calon Pengantin Kaesang Pangarep

Diwawancarai dalam kesempatan sebelumnya, MC pernikahan Kaesang dan Erina, dr Wigung Wratsangka, menjelaskan makna di balik prosesi nyantri calon pengantin pria.

ADVERTISEMENT

Secara rinci, Wigung mengungkapkan bahwa nyantri berasal dari kata santri dan nyantrik dari kata cantrik, yaitu orang yang sedang berguru mencari ilmu agama dan ilmu untuk kepentingan menjadi imam bagi keluarga.

"Tapi nyantri itu tidak harus bermakna nginep di tempat. Kalau di keraton, memang ketika diserahkan nyantri calon pengantin putra sudah berada di keraton 3 hari 3 malam bahkan dulu kalau di keraton 40 hari itu sudah diserahkan keraton tidak boleh keluar," ujarnya.

"Tetapi untuk masyarakat umum kan tidak mungkin karena di masyarakat umum tidak ada kasatrian," lanjutnya.




(sip/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads