.webp)
Hujan deras mengguyur Kulon Progo menyebabkan jalan nasional Jogja-Purworejo, tepatnya di ruas Demen, Temon, terendam banjir. Banjir dipicu luapan air dari aliran sungai yang tersumbat sampah di sekitar lokasi tersebut.
Dari pantauan detikJateng, genangan air membanjiri badan jalan menuju Bandara YIA hingga memicu kemacetan panjang. Ketinggian genangan mencapai lutut orang dewasa, sehingga menyulitkan mobilitas kendaraan.
Genangan ini berasal dari luapan Sungai Silekor yang terletak di pinggir jalan nasional tepatnya barat jembatan rel KA Bandara YIA. Sungai itu meluap setelah diguyur hujan deras sejak sore tadi. Adapun luapan dipicu sumbatan sampah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akibat hujan sekitar pukul 17.15 WIB tadi, beberapa sungai di wilayah Kulon Progo, khususnya Temon ini terjadi luapan air. Seperti luapan air dari sungai arahnya dari Kulur ini, karena selokannya tidak mencukupi dengan derasnya air sehingga meluap sampai ke jalan nasional," ungkap Koordinator SAR Sigap Kulon Progo, Sulis saat ditemui di lokasi Senin (5/12/2022).
Sulis mengatakan luapan tersebut membanjiri jalan nasional hingga menyebabkan kemacetan sepanjang 300 meter. Untuk mengurai macet, diberlakukan rekayasa lalu lintas.
"Untuk arus lalu lintas tadi sempat tertahan sampai sekitar 300 meter ke arah barat dan juga ke arah timur, tetapi sekarang sudah mulai memudar karena arah dari sebelah timur dibelokkan oleh teman-teman dari kepolisian ke arah Pantai Glagah yang juga jalan nasional (JJLS)," terangnya
Sulis menjelaskan peristiwa seperti ini cukup sering terjadi. Apalagi jika wilayah Kulon Progo, diguyur hujan berintensitas tinggi.
 Banjir menggenangi jalan nasional menuju Bandara YIA, Kulon Progo, Senin (5/12/2022). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng |
"Untuk kejadian seperti ini boleh dikatakan sering terjadi bilamana intensitas hujan cukup tinggi, air di bawah jembatan rel KAI bandara YIA akan meluap," ucapnya.
Tak hanya menyebabkan macet, banjir di jalan nasional ini juga membuat kendaraan mogok. Terutama bagi pengendara yang nekat melintas di titik-titik tertinggi genangan. Salah satunya dialami Budiantoro (40).
"Kayaknya tadi kena air mas, kebetulan saya lewat di sebelah kanan langsung macet," ujar Budiantoro saat ditemui di lokasi.
Budi mengaku nekat menerobos banjir karena jalur ini merupakan akses utama baginya untuk pulang. Sebelumnya Budi bertolak dari Temon ke rumahnya di wilayah Depok, Panjatan.
"Karena ini jalur satu-satunya jadi saya tetap lewat sini. Rencana tadi mau pulang ke Depok dari nyari burung," ucapnya.
Hingga berita diturunkan lokasi tersebut masih terendam banjir. Pengendara kendaraan dianjurkan untuk putar arah atau lewat jalur lain seperti JJLS.
(ahr/ams)
