Hujan deras yang menerjang Kalurahan Sambirejo, Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul berdampak pada timbulnya rekahan di lahan pertanian Sambeng 4. Saat ini lokasi tersebut telah terpasang garis polisi dan BPBD Gunungkidul tengah melakukan assessment.
Pantauan detikJateng, tampak rekahan yang cukup panjang di lahan pertanian yang berada di pinggir sungai Pedukuhan Sambeng 4. Tampak sebagian rekahan tanah itu mulai ambrol. Beruntung tidak ada permukiman warga di lokasi rekahan tersebut.
Selain itu, kedalaman pada rekahan tersebut tampak cukup dalam. Saat ini di lokasi rekahan tersebut telah dipasangi garis polisi agar warga tidak mendekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Sambeng 3, Sambirejo, Ngawen, Gunungkidul Rubiyanto (35) mengaku tidak tahu pasti kapan rekahan tersebut muncul. Menurutnya rekahan itu muncul secara bertahap akibat hujan yang mengguyur Sambirejo beberapa hari terakhir.
"Kalau kapan pastinya muncul rekahan itu tidak ada yang tahu. Yang jelas saat warga mau ke sawah lihat ada rekahan tanah itu," kata Rubiyanto saat ditemui di Sambeng 4, Gunungkidul, Senin (21/11/2022).
Dia menyebut kedalaman rekahan tanah di Sambeng sekitar tiga meter dengan lebar antara 20-30 sentimeter. Selain itu, rekahan tanah tersebut terbilang panjang.
"Rekahan itu panjang, sekitar 100 meter. Kalau lokasinya di samping rekahan Sungai Banyu Tiban, jadi tidak ada pemukiman warga," ucapnya.
Oleh sebab itu, Rubiyanto menduga rekahan tersebut muncul akibat tanah yang tergerus air hujan. Sebab, beberapa hari ini Sambeng 4 kerap diguyur hujan dengan intensitas tinggi.
"Penyebabnya ya mungkin karena hujan deras itu, karena ini baru pertama kali terjadi di sini (Sambeng 4). Tadi sudah dipasangi garis polisi juga biar warga tidak dekat-dekat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Gunungkidul Purwono mengaku sudah menerima laporan terkait munculnya rekahan tanah di Sambeng 4. Menurutnya, saat ini tim reaksi cepat (TRC) BPBD Gunungkidul tengah menuju lokasi untuk melakukan pengecekan.
"Ini 2 personel TRC baru meluncur ke lokasi untuk melakukan assessment," katanya.
(ams/aku)