Talut Longsor, KBM SMPN 3 Saptosari Gunungkidul Disetop Sementara

Talut Longsor, KBM SMPN 3 Saptosari Gunungkidul Disetop Sementara

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Senin, 21 Nov 2022 10:59 WIB
Penampakan talut longsor di dekat SMPN 3 Saptosari Gunungkidul, Senin (21/11/2022).
Penampakan talut longsor di dekat SMPN 3 Saptosari Gunungkidul (Foto: dok. SAR Satlinmas Wilayah II Kabupaten Gunungkidul)
Gunungkidul -

Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMPN 3 Saptosari, Kabupaten Gunungkidul terpaksa dihentikan akibat talut di samping sekolah longsor. Selain itu, beberapa warga yang bertempat tinggal di sekitar talut terpaksa mengungsi.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Gunungkidul Nunuk Setyowati menyebut keputusan tersebut diambil karena talut berada di kawasan SMPN 3 Saptosari, Kalurahan Kanigoro, Kapanewon Saptosari. Oleh sebab itu, untuk mengindari hal yang tidak diinginkan pihaknya menghentikan KBM di SMP tersebut.

"Iya (KBM di SMPN 3 berhenti sementara), dan itu sementara saja. Jadi anak-anak saat ini belajar secara daring," kata Nunuk saat dihubungi wartawan, Senin (21/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nunuk menuturkan pembelajaran secara daring bakal berlangsung selama beberapa hari ke depan. Namun, jika situasi di sekitar SMPN 3 kondusif maka KBM di sekolah bakal berlangsung lagi.

"Tiga hari (sejak Senin untuk pembelajaran daring), nanti kita kaji ulang lagi mengikuti situasi dan kondisi," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Dihubungi terpisah, Kepala Seksi Pemerintahan atau Jogoboyo Kalurahan Kanigoro Suhadiyono mengatakan longsornya talut itu bermula saat hujan deras yang mengguyur Kalurahan Kanigoro Minggu (20/11) kemarin. Selanjutnya, pukul 11.00 WIB talut di samping SMPN 3 longsor.

"Untuk talut yang longsor itu tingginya sekitar 10 meter. Akibat kejadian itu ada beberapa rumah warga yang terancam longsor," ujar Suhadiyono.

Warga di Sekitar Talut Diungsikan

Pemerintah Kalurahan (Pemkal) Kanigoro pun mengungsikan warga yang bermukim di dekat lokasi talut longsor dan terdampak longsor. Menurutnya, jumlah warga yang mengungsi mencapai puluhan orang.

"Kalau yang mengungsi sekitar 30 warga, jumlah itu berasal dari 11 KK (Kepala Keluarga). Rinciannya, 9 KK itu karena akses jalan menuju rumah tertutup longsoran dan 2 KK lagi karena rumahnya berpotensi kena longsoran susulan," katanya.

Suhadiyono melanjutkan puluhan pengungsi saat ini tinggal di rumah tetangga dan sanak saudaranya. Suhadiyono menilai, warga yang mengungsi hanya bersifat sementara.

"Yang tinggal sementara di rumah saudaranya ada, yang di rumah tetangga juga ada," ucapnya.




(ams/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads