Parti (63) merupakan salah satu warga yang menghuni kompleks makam tua yang berlokasi di dekat Masjid Soko Tunggal, Taman Sari Jogja. Percaya nggak percaya ada kisah mistis di area makam tersebut.
"Saya ya biasa beraktivitas, masak, nyuci ya nggak apa-apa. Siang malam sama saja. Dulu pernah cucu saya liat kok ada yang ngeliatin terus ya dari arah makam itu," kata Parti saat ditemui detikJateng di rumahnya, Taman Sari, Patehan, Kemantren Kraton, Jogja, Rabu (16/11/2022).
Dia menyebut cucunya kala itu lalu mengadu ke ibunya tentang tatapan sosok misterius itu. Putrinya pun menanggapi santai celotehan anaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kok dari arah makam itu masih ngeliatin terus ya Bu? 'Sudah nggak-apa itu," ujar Parti menirukan percakapan putri dan cucunya itu.
Peristiwa lain dialami cucunya ketika hendak ke kamar mandi. Saat itu cucunya melihat sosok wanita bermukena. Padahal, kala itu di bagian belakang kamar mandi hanya ada semak-semak.
"Ibunya menenangkan dan bilang kalau itu memang orang mau salat ke masjid tapi terlambat," ujar Parti.
Berbeda dengan sang cucu, Parti mengaku tak pernah mengalami peristiwa aneh-aneh. Dia menyebut saat ini cucunya pun sudah tak pernah diganggu dengan 'penampakan'.
"Tapi yang sekarang nggak lagi. Kalau dulu ya kayak begitu, saya ya nggak apa-apa," ujar Parti.
Parti menyebut beberapa makam masih dia rawat, terutama yang berada di depan rumahnya persis dan di kompleks dapur rumahnya. Parti menyebut ada satu makam yang berlokasi di area dapurnya dan bersebelahan dengan berbagai perkakas dapur.
"Yang di dalam ini kalau tiap malam Jumat Kliwon sama Selasa Kliwon saya doakan. Di sini bahasanya nyekar. Kita juga merawat dan mendoakan," ucap Parti.
Selengkapnya di halaman berikut...
Pengalaman mistis ternyata juga dialami Tini, salah seorang pedagang yang berlokasi di dekat Masjid Soko Tunggal. Tini merupakan tetangga dekat rumah Parti.
"Di depan rumah saya itu ada kijing miring. Dulu ada yang loncat-loncat di situ, ada yang langsung pusing, pipis darah, macam-macam," ujar Tini di lokasi yang sama.
Tini mengaku kerap mendoakan makam tertentu pada hari-hari tertentu. "Ya anak-anak main di situ ya nggak apa-apa. Kadang hari Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon saya kasih bunga, turut mendoakan," terang Tini.
Tini percaya dengan mendoakan dan merawat makam itu, maka tak ada hal aneh yang menganggunya. Dia pun menganggap keberadaan makam itu di rumahnya layaknya bagian keluarga.
"Kalo sekarang cucu saya main di situ, duduk di situ, ya biasa mungkin sudah dianggap keluarga sendiri. Ya sudah tahu mungkin anak ini memang di sini ya aman-aman saja ya. Tentunya saya suka bersih-bersih juga di sana," terang Tini.
"Saya ngasih kembang moga-moga tenang di alam sana, cuma begitu saja. Intinya kita kalau bersih, rajin menjaga, ya pasti enak ditinggali," pungkasnya.