Puskesmas Berbah Disebut Tolak Pasien, Dinkes DIY Cek soal Dokter Tak Siaga

Puskesmas Berbah Disebut Tolak Pasien, Dinkes DIY Cek soal Dokter Tak Siaga

Adji G Rinepta - detikJateng
Selasa, 15 Nov 2022 15:56 WIB
Puskesmas Berbah, Sleman.
Puskesmas Berbah Sleman. (Foto: dok. pkmberbah.slemankab.go.id)
Jogja -

Puskesmas Berbah, Sleman, disebut-sebut menolak pasien kecelakaan yang dibawa ke Puskesmas tersebut, Minggu (13/11) malam. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Pembajun Setyaningastutie meminta masyarakat tidak langsung menghakimi pihak Puskesmas dan menelusuri dulu masalahnya.

"Kalau seperti itu kita lihat dulu masalahnya apa, mengapa tidak diberikan ambulans, mengapa tidak dilakukan pelayanan. Jadi saya juga atas nama seluruh jajaran kesehatan mohon masyarakat atau siapa pun jangan men-judge dulu," kata Pembajun saat ditemui wartawan di kompleks Kantor Gubernur DIY, Selasa (15/11/2022).

Pembajun menjelaskan, perawat atau bidan yang bertugas tidak memiliki kewenangan untuk melayani pasien gawat darurat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan dipaksa perawat untuk memberi pelayanan yang lebih dari kewenangannya dia. Nanti kalau frakturnya (patah tulang) ternyata tidak bisa dibenerin lagi, salah perawatnya," ujarnya.

Meski begitu, Pembajun mengungkapkan jika fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) harus memberi pelayanan terhadap kondisi gawat darurat seperti kecelakaan.

ADVERTISEMENT

"Pertama kita sudah tahu bahwa seluruh fasyankes pada kondisi kecelakaan atau kondisi gawat darurat harus memberikan pelayanan. PP dan Permenkesnya sudah jelas, tapi kalau sampai tidak memberikan pelayanan itu patut kita pertanyakan," jelasnya.

Pembajun menambahkan pihaknya akan mengoreksi pihak Puskesmas, terkait tidak adanya dokter yang berjaga di sana. Pasalnya, Puskesmas Berbah berstatus 24 jam.

"Jadi kedua belah pihak harus kita nilai dengan baik, saya juga akan koreksi kalau ternyata dokternya on call dan saat itu mengapa tidak ada di tempat," ujarnya.

"Tapi kalau memang terbukti bahwa ada kekeliruan di sana pasti kita beri peringatan," tutupnya.

Pasien yang ditolak korban kecelakaan. Simak di halaman selanjutnya...

Sebelumnya diberitakan, Puskesmas Berbah, Sleman, disebut-sebut menolak pasien kecelakaan yang dibawa ke Puskesmas itu. Ombudsman RI Perwakilan DIY lantas turun tangan melakukan penelusuran terkait informasi tersebut.

Salah satu relawan penolong korban kecelakaan, Jeni, mengatakan bahwa kecelakaan itu terjadi pada Minggu (13/11) malam.

"Saya kan pulang kerja pas hari Minggu jam 7 malam di Km 9 Wonosari kita lihat kecelakaan, sebagai manusia kita berhenti lihat kecelakaan dan korban itu sudah dipinggirkan oleh masyarakat sekitar," ucap Jeni saat diwawancarai, Senin (14/11).

Korban mengalami luka terbuka di bagian dahi dan langsung dilarikan ke pelayanan kesehatan terdekat yakni Puskesmas Berbah. Ketika sampai di Puskesmas Berbah, pihak Puskesmas beralasan tidak ada dokter sehingga tidak bisa melakukan pertolongan. Petugas kesehatan juga menolak untuk melakukan pemeriksaan.

Relawan kemudian mencoba meminjam ambulans di Puskesmas itu untuk membawa korban ke rumah sakit. Namun permintaan itu juga ditolak dengan alasan tidak ada dokter.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan DIY Budhi Masthuri mengakui pihaknya telah melakukan konfirmasi terkait hal tersebut.

"Ya intinya terkonfirmasi bahwa malam tadi sekitar jam 7 ada beberapa orang warga membawa korban kecelakaan di Puskesmas Berbah. Situasi IGD saat itu agak crowded sehingga petugas Puskesmas menyarankan rujukan ke rumah sakit," kata Budhi.

Halaman 2 dari 2
(aku/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads