Warga Jogja Pencegat Polisi Kawal Bus, Elanto Pernah Viral Cegat Moge

Warga Jogja Pencegat Polisi Kawal Bus, Elanto Pernah Viral Cegat Moge

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 14 Nov 2022 15:58 WIB
aksi elanto di Yogya
Elanto Wijoyono. (Foto: sukma indah)
Solo -

Warga Jogja bernama Elanto Wijoyono mencegat mobil patwal polisi yang tengah mengawal rombongan bus wisata dan mengunggah aksinya ke media sosial. Elanto ternyata pernah viral gegara aksinya mencegat rombongan moge di simpang empat Condong Catur, Jogja, medio 2015 lalu.

Dalam catatan detikJateng, aksi Elanto mencegat rombongan moge itu dilakukannya tanggal 15 Agustus 2015. Saat itu, Elanto yang tengah mengendarai sepeda kayuh, melakukan aksi cegat di zebra cross dari arah barat perempatan Condong Catur.

"Sudah kali ke sekian di Yogyakarta konvoi Harley," jelas Elanto kepada wartawan di perempatan Condong Catur, Sleman, Sabtu (15/8/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soal aksinya itu, Elanto mengaku hal itu sudah disiapkan sebelumnya. Ia tidak takut dan sudah memikirkan risikonya. Lokasi aksi berada di tempat terbuka, sehingga jika terjadi apa-apa, pasti banyak yang melihat.

"Saat itu, konvoi melanggar lampu merah. Di situ polisi tidak menghentikan, hanya memberikan aba-aba untuk melambat. Padahal arus cukup panjang dan terjadi kemacetan," kata lulusan Arkeologi UGM ini.

ADVERTISEMENT

Aksi tersebut menyebar di media sosial. Terjadi kontroversi. Banyak yang mendukung, sebagian menentang. Organisasi moge hingga polisi berkomentar.

Beberapa hari setelah mencegat konvoi moge, Elanto dan sejumlah teman beraudiensi dengan Ditlantas Polda DIY. Ada 4 hal kesepakatan, di antaranya soal sosialisasi ketentuan pengawalan konvoi hingga perlunya masukan warga jika konvoi digelar di kawasan tertentu.

"Jika tidak konsisten, kami akan mengingatkannya," katanya.

Kali Ini Cegat Mobil Patwal

Media sosial diramaikan dengan postingan warga mencegat dan memprotes mobil patwal polisi yang mengawal rombongan bus wisata di Jogja. Bagaimana faktanya?

Akun Twitter @joeyakarta mengunggah sejumlah foto mobil patwal Polresta Jogja dan bus.

"Baru saja sy menghentikan & menegur keras mobil & motor patwal @polresjogja yg sdg kawal gerombolan bus wisata SMP asal Tegal saat melintas flyover Janti. Indikasi praktik koruptif dlm balut jasa pengawalan msh terus terjadi di #Jogja. Bgm janji integritas polisi? cc @kapoldaDIY

Saya bertanya apa urgensi pengawalan tsb? Dijawab petugas, "Rombongan kemalaman, shg mohon dikawal keluar #Jogja."

Sebrengsek2nya tour operator & rombongan wisata, jk berintegritas, polisi hrsnya bs menolak request patwal yg dilakukan tanpa hak!

Bgmn @polresjogja @PoldaJogja?," tulis akun @joeyakarta, dikutip detikJateng, Senin (14/11/2022).

Akun tersebut milik Elanto, simak di halaman berikutnya...

Saat dimintai konfirmasi, pemilik akun @joeyakarta, Elanto Wijoyono, mengatakan dia sendiri yang mencegat mobil patwal Polresta Jogja yang mengawal rombongan bus wisata tersebut.

"Kemarin saya kebetulan sekitar jam 18.30 Minggu, dalam perjalanan melalui JEC, berpapasan dengan rombongan bus yang dikawal satu mobil patwal dan satu sepeda motor patwal dari Polresta Jogja," kata Elanto saat dihubungi detikJateng.

Disebutnya, ia sengaja mengejar dan menepikan rombongan patwal polisi dan bus wisata tersebut. Ia berniat bertanya ke polisi apa kepentingan dari mengawal rombongan bus wisata.

"Seperti yang sudah saya lakukan sebelumnya, inisiatif mengejar, inti tujuan menegur petugas patwal, menanyakan soal aturan dan urgensi, dengan mengejar rombongan dan berhenti di sekitar flyover Janti," jelasnya yang pernah jadi perhatian publik karena mencegat rombongan moge yang diduga melanggar lalu lintas di Jogja

"Apa urgensi dari pengawalan itu, dan petugas dari Polresta mereka menyampaikan bahwa rombongan bus yang dikawal rombongan sekolah dari wilayah Jawa Tengah, mohon pengawalan karena kebetulan sudah merasa kemalaman di jalan, mohon pengawalan sampai luar wilayah Jogja," lanjutnya.

Namun menurut Elanto, argumen polisi saat itu lemah dan dinilainya tidak ada dasar hukum bus wisata mendapat prioritas pengawalan polisi. Sempat adu argumen, lanjut Elanto, mobil dan motor patwal polisi akhirnya meninggalkan rombongan bus wisata yang sebelumnya mereka kawal itu.

"Kemudian mobil dan motor (polisi) tidak lanjutkan pengawalan, bus melanjutkan perjalanan ke arah Ringroad Maguwo, patwal kembali kantor mereka," ujarnya.

Terpisah, Kasi Humas Polresta Jogja AKP Timbul Sasana Raharjo mengatakan secara umum pengawalan kepolisian bisa dipakai oleh siapapun. Asalkan, kata Timbul, pengawalan itu benar-benar diperlukan.

"Dengan konteks yang benar-benar diperlukan, menurut saya ini. Misal ada acara butuh pengawalan, mepet waktu, silakan. Tidak bicara uang, tidak ini, beda," kata Timbul saat dimintai konfirmasi detikJateng.

"Tapi kalau diasumsikan dengan materi, itu terserah masing-masing. Intinya tidak ada aturan harus ada biaya," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(aku/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads