Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin meminta kasus-kasus yang menurunkan kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah segera dituntaskan. Ma'ruf menegaskan Pemerintah tidak melindungi penyimpangan dan berupaya menuntaskannya.
"Saya berharap penurunan persepsi ini karena sifat sementara, karena adanya kasus-kasus tertentu. Karena itu saya minta bahwa semua kasus-kasus justru yang menurunkan persepsi kepada pemerintah itu justru dituntaskan," kata Ma'ruf saat mengunjungi Universitas Alma Ata di Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Senin (24/10/2022).
Caranya, kata Ma'ruf, Pemerintah telah melakukan penegakan hukum hingga melakukan reformasi terhadap institusi yang terjerat kasus. Menurutnya, dengan hal tersebut kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah bakal meningkat kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penegakan hukum dilakukan, kemudian juga dilakukan reformasi di dalam. Sehingga kepercayaan masyarakat akan kembali, saya kira itu soal waktu," ucapnya.
Ma'ruf juga menegaskan, Pemerintah sama sekali tidak akan menutupi jika terjadi penyimpangan di institusi tertentu. Pemerintah bakal menuntaskan penyimpangan tersebut sebagai bentuk kehadiran negara untuk rakyat.
"Saya berharap, bahwa justru ini yang nantinya akan membawa persepsi masyarakat kembali menjadi lebih baik lagi. Karena kita tidak menutupi, kita tidak melindungi, tetapi kita justru menuntaskan hal-hal di mana terjadi penyimpangan. Sehingga ke depan akan lebih baik lagi," ujarnya.
Wapres Sebut Inflasi RI Terkendali
Dalam kesempatan itu, Ma'ruf juga angkat bicara soal inflasi. Menurut Ma'ruf, inflasi di Indonesia sudah terkendali.
"Tentang inflasi itu saya pikir itu kan karena pengaruh global, itu kira-kira mulai terjadi inflasi pada bulan Juni. Semua dunia terpengaruh oleh krisis global yang terjadi, tetapi sekarang sudah terkendali," katanya.
"Kita kan kalau dibandingkan dengan negara lain inflasi kita paling rendah. Kemudian juga pertumbuhan ekonomi kita juga paling bagus, dan dianggap sebagai negara yang pertumbuhan ekonominya cukup baik," lanjut Ma'ruf.
(sip/ams)