Fakta-fakta 5 Anak Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut di DIY

Round-Up

Fakta-fakta 5 Anak Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut di DIY

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 19 Okt 2022 07:33 WIB
Doctor hands holding kidneys shape. Health care, medical insurance concept.
Iustrasi ginjal. Foto: Getty Images/iStockphoto/Marcela Ruth Romero
Yogyakarta - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakata (DIY) mencatat adanya temuan belasan kasus gagal ginjal akut progresif atipical pada anak. Temuan itu diperoleh selama awal tahun hingga Oktober 2022.

Berikut ini beberapa fakta terkait temuan tersebut:

Ada 13 Kasus yang Ditemukan

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie menyebut ada 13 kasus gagal ginjal akut yang ditemukan. Dari jumlah tersebut, 5 pasien tidak bisa diselamatkan.

"Jumlah kasus 13 orang dengan rincian 5 orang meninggal dunia, 2 orang sembuh, 6 orang dalam perawatan di RSUP Dr Sardjito," kata Pembajun, Selasa (18/10/2022).

Mayoritas Belum Diketahui Pemicunya

Sebanyak 13 kasus itu ditemukan dari bulan Januari 2022 hingga Oktober ini. Terdapat tiga kasus yang diketahui dipicu multisystem inflamatory syndrom (MIS-C) atau komplikasi akibat COVID-19.

Sedangkan 10 kasus lainnya belum diketahui faktor utama penyebabnya (unknown etiology).

"(10 kasus unknown etiology) Mereka hanya timbul, (gejala) ada yang demam, ada yang tidak demam tiba-tiba muntah," jelas Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie.

Hanya 6 Kasus yang Berasal dari DIY

Dari data tersebut disebutkan bahwa 13 kasus tersebut semuanya sempat menjalani perawatan di RSUP dr Sardjito, Jogja. Ternyata dari sejumah tersebut, tidak semuanya merupakan warga DIY.

Hal tersebut dijelaskan oleh Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan. Banu menjelaskan dari total 13 pasien yang dirawat RSUP Dr Sardjito, hanya 6 orang yang berdomisili di DIY. Sedangkan 7 pasien lainnya rujukan rumah sakit dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Gagal Ginjal Akut Pada Anak Bisa Sembuh

Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan menjelaskan bahwa sudah ada pasien yang dinyatakan sembuh dan bisa kembali pulih.

Meski demikian saat ini masih ada pasien yang harus menjalani perawatan hingga harus menjalani hemodialisa atau cuci darah.

Yang sembuh itu pulih, bisa kencing. Tapi ada yang masih HD (hemodialisa), cuci darah dengan mesin khusus anak," jelas Banu.

Simak Video 'Kemenkes RI Minta Nakes-Apotek Setop Pemberian Obat Sirup':

[Gambas:Video 20detik]




(ahr/aku)



Hide Ads