.webp)
Dua warga Kalurahan Trimulyo, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul meninggal dunia diduga usai mengonsumsi minuman keras (miras) oplosan. Saat ini tiga orang masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Benar adanya warga masyarakat Trimulyo Jetis Bantul yang meninggal dunia diduga akibat mengkonsumsi minuman keras oplosan," kata Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry kepada wartawan di Kabupaten Bantul, Minggu (16/10/2022).
Jeffry menyebut kejadian bermula saat korban Muhammad Ihsan bersama Daniel Krismanto dan tiga saudaranya yakni, Kasihono (42), Ida alias Kacuk (37) dan Adam (21) mengkonsumsi miras oplosan, Kamis (13/10) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah menenggak miras tersebut, Ihsan dan Daniel mengeluh sakit dan menjalani perawatan di rumah sakit pada Minggu (16/10) dini hari.
"Pada hari Minggu tanggal 16 Oktober 2022 pukul 03.30 WIB korban Daniel Krismanto dirawat di RS Nurhidayah dan sekira pukul 06.45 WIB korban dinyatakan meninggal dunia dan dimakamkan langsung. Begitu pula dengan korban Muhammad Ihsan yang akhirnya meninggal dunia dan telah dimakamkan hari ini pukul 10.00 WIB," ucapnya.
Jeffry mengungkapkan, kedua korban masih saudara sepupu. Sedangkan ketiga korban lainnya hingga saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit Panembahan Senopati Bantul.
Terlepas dari hal tersebut, Jeffry mengaku bahwa Polsek Jetis telah mengamankan penjual miras berinisial Bobon (25). Saat ini Bobon masih menjalani proses penyelidikan di Polsek Jetis.
Kapolsek Jetis AKP Hatta Azharudin mengaku masih melakukan pemeriksaan terhadap Bobon. Oleh sebab itu, polisi belum menetapkan tersangka terkait kasus tersebut.
"Baru kita dalami. Sementara baru kita lidik tentang penyebab kematiannya," ujarnya saat dihubungi detikJateng, hari ini.
Berkaca dari kejadian tersebut, Hatta meminta agar masyarakat tidak mengkonsumsi miras, khususnya miras oplosan. Pasalnya dampak dari miras oplosan sangat berbahaya untuk kesehatan.
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Bantul agar tidak mengkonsumsi miras. Karena pastinya dapat berdampak buruk bagi kesehatan bahkan dapat kehilangan nyawa," ujarnya.
(aku/aku)
