Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Bantul: 8 Kapanewon Berpotensi Banjir

Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Bantul: 8 Kapanewon Berpotensi Banjir

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Kamis, 13 Okt 2022 14:29 WIB
BMKG menyatakan wilayah Indonesia saat ini memasuki masa pancaroba. Awan gelap pun tampak menyelimuti langit Kota Jakarta hari ini.
Ilustrasi cuaca ekstrem (Foto: Rifkianto Nugroho)
Bantul -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, DIY, telah melakukan pemetaan terkait potensi bencana saat musim hujan, terutama cuaca ekstrem. BPBD menyebut ada delapan Kapanewon yang berpotensi banjir dan tiga Kapanewon berpotensi terjadi tanah longsor.

Kepala Pelaksana BPBD Bantul Agus Yuli Herwanta menjelaskan delapan Kapanewon di Kabupaten Bantul yang berpotensi banjir.

"Kapanewon Bantul, Kretek, Pleret, Pundong, Piyungan, Jetis, Banguntapan, dan Imogiri," kata Agus saat dihubungi wartawan, Kamis (13/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk Kapanewon yang berpotensi tinggi terjadi longsor ada tiga, yaitu Kapanewon Pundong, Imogiri, dan Piyungan. Kenapa berpotensi tinggi? Karena tiga Kapanewon itu berada di wilayah perbukitan," lanjut Agus.

Oleh sebab itu, BPBD mendirikan puluhan pos siaga darurat untuk memantau potensi banjir, tanah longsor, hingga angin kencang. Puluhan pos tersebut tersebar di 30 Kalurahan yang meliputi 17 Kapanewon di Bantul.

ADVERTISEMENT

"Dan pos siaga itu secara keseluruhan berdiri di masing-masing kantor Kalurahan," ucapnya.

Selain pos tersebut, Agus mengungkapkan telah menyiagakan 180 personel dari BPBD Bantul. Rinciannya 50 personel karyawan BPBD, 14 personel Satgas Pusdalops, 16 personel Tim Reaksi Cepat (TRC), dan 100 personel Satgas Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PBK).

"Kami juga dibantu unsur-unsur lain seperti dari FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana), komunitas relawan kebencanaan di Bantul, hingga unsur TNI dan Polri," ujarnya.

Meski demikian, Agus berharap tidak ada bencana hidrometeorologi di Kabupaten Bantul saat cuaca ekstrem.

Sebelumnya, BMKG memprediksi hampir seluruh wilayah Indonesia akan mengalami cuaca ekstrem, yakni hujan disertai kilat dan angin. Cuaca ekstrem ini diperkirakan akan terjadi mulai 9 Oktober hingga 15 Oktober 2022.

"Berdasarkan analisis atau kondisi berbagai fenomena global, regional, hingga lokal tersebut, maka BMKG, khususnya untuk sepekan ke depan, memprediksi potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat disertai kilat petir dan angin kencang untuk periode besok 9 hingga 15 Oktober 2022," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat konferensi pers, Sabtu (8/10).

Dalam keterangan pers, Dwikorita memaparkan BMKG memprediksikan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 9-15 Oktober 2022 di 32 wilayah, salah satunya adalah DIY.




(rih/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads