Sebulan Tak Ada Kiriman, Stok Vaksin COVID-19 di Bantul Habis

Sebulan Tak Ada Kiriman, Stok Vaksin COVID-19 di Bantul Habis

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Jumat, 07 Okt 2022 16:15 WIB
Vaksinator saat menyiapkan suntikan vaksin COVID-19.
Vaksinator saat menyiapkan suntikan vaksin COVID-19. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng.
Bantul -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul menyebut hanya mampu melayani vaksinasi hingga akhir pekan ini. Pasalnya Dinkes sudah tidak menerima stok vaksin COVID-19 dari Dinkes Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Jadi di Bantul sudah tidak menerima semua jenis vaksin hampir sebulan ini. Bahkan vaksin untuk anak-anak sudah lebih dari sebulan kosong," kata Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Penyakit Dinkes Bantul Sri Wahyu Joko Santoso saat dihubungi wartawan, Jumat (7/10/2022).

Menurut pria yang kerap disapa dr Oki ini, kekosongan vaksin juga terjadi di beberapa wilayah lain di luar provinsi DIY. Kendati demikian, Oki mengaku stok vaksin di Bantul masih ada hingga akhir pekan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Vaksin yang dipakai sekarang adalah persediaan terakhir, dan sampai hari Minggu ini habis," ujarnya.

Oleh sebab itu, Oki menyebut pekan depan tidak jadwal vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Bantul. Oki juga belum bisa memperkirakan kapan jadwal vaksinasi kembali bergulir di Bumi Projotamansari.

ADVERTISEMENT

"Puskesmas-puskesmas di Kabupaten Bantul sudah tidak melayani vaksinasi sejak minggu kemarin. Itu semua karena stok vaksin kosong," ucapnya.

Terkait capaian vaksinasi, Oki mengungkapkan berdasarkan data kinerja faskes di Bantul untuk capaian dosis 1 mencapai 89%. Sedangkan untuk dosis 2 mencapai 85% dan untuk dosis ketiga atau booster baru 27% serta vaksin dosis keempat untuk nakes 52%.

"Tapi rendahnya capaian vaksin booster ini bukan dikarenakan tidak adanya stok vaksin," ucapnya.

Pasalnya, saat stok vaksin melimpah akses masyarakat ke sentra vaksin mencapai 125 peserta per hari. Untuk itu, dalam sepekan pihaknya membuka layanan dua hari setiap Rabu dan Jumat.

"Jadi dalam seminggu cuma 250 peserta. Padahal kita menyiapkan lebih dari itu, bisa menyiapkan untuk 300 orang per satu hari. Kalau kemarin aksesnya banyak, mungkin kita kehabisan stoknya sudah kemarin-kemarin," ujarnya.




(apl/aku)


Hide Ads