Dalam acara Fisipol Leadership Forum: Road to 2024 di UGM, Rabu (28/9), Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, berharap agar Pemilu 2024 lebih berkualitas. Dia kemudian bercerita tentang imbas polarisasi politik pada Pemilu 2019 masih terjadi di kampungnya.
"Di kampung saya di Kemang, Jaksel, tempat istri saya, saya tinggal di sana, mubalig itu berantem. Satunya pendukung Pak Jokowi, satunya pendukung Pak Prabowo," kata Cak Imin, Rabu (28/9/2022).
Menurut Cak Imin, konflik yang terjadi antara pendukung Joko Widodo dengan pendukung Prabowo Subianto itu sangat keras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berantemnya sangat keras. Bahkan, ketika Pak Prabowo sudah gabung dengan Pak Jokowi di kabinetnya masih berantem sampai hari ini. Temanya sungguh mengkhawatirkan. Temanya adalah suku, agama," ujar Cak Imin.
Maka dari itu, Cak Imin berharap agar Pemilu 2024 mesti lebih berkualitas.
"Sebentar lagi, 1,5 tahun yang akan datang akan memasuki masa penting Pemilu dimana kita harus mengisi dengan lebih berkualitas, lebih bernuansa kemampuan politik yang memadai," kata Cak Imin.
"Tidak mengulang politik lima tahun yang lalu, di mana konflik kompetisi menjadi perpecahan yang sangat memprihatinkan," sambungnya.
Di sisi lain, Cak Imin mengingatkan bangsa Indonesia punya modal berharga berupa demokrasi.
"Dari era otoritarianisme kemudian kita memilih era demokrasi ini. Demokrasi ini lah modal utama yang dahsyat yang harus kita jaga," pungkas Wakil Ketua DPR RI itu.
(dil/sip)