Perlintasan sebidang sisi timur atau teteg wetan di Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ditutup hari ini. Seiring dengan itu mulai diberlakukan uji coba rekayasa lalu lintas selama 3 hari ke depan.
Dalam rekayasa lalu lintas ini, pengendara dari Jalan Diponegoro yang hendak ke Wates utara tidak lagi bisa melintasi jalur perlintasan langsung (JPL) Teteg Wetan. Melainkan diarahkan ke timur lewat jalan Kemiri menuju Underpass Kemiri.
Sebaliknya, pengendara dari Wates utara yang ingin lewat Jalan Diponegoro harus memutar dulu ke timur sampai pertigaan Kantor DPRD Kulon Progo lalu belok ke selatan tembus Underpass Kemiri. Setelah melewati Underpass, selanjutnya pengendara diarahkan ke barat sampai tiba di pertigaan antara jalan Kemiri dan Jalan Jogoyudan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di pertigaan itu, ada larangan bagi kendaraan roda empat untuk tidak boleh langsung ke barat menunju jalan Diponegoro, melainkan harus memutar lewat jalan Jogoyudan.
"Hanya motor yang boleh lewat situ dari timur ke barat. Kalau mobil harus ke selatan sampai Jogoyudan. Nah tapi kalau mobilnya dari arah Jalan Diponegoro, terus mau lewat jalan Kemiri atau barat ke timur, itu boleh," ungkap Sekretaris Dinas Perhubungan Kulon Progo, Armansyah, saat ditemui dalam penutupan teteg wetan, Selasa (20/9/2022).
"Kemudian untuk kendaraan dari arah jalan nasional menuju Jalan Jogoyudan, akan diarahkan ke Pasar Wates sampai tembus Jalan Diponegoro," imbuhnya.
Adapun bagi pengendara yang tidak ingin lewat jalur yang telah disebutkan tadi, bisa memanfaatkan teteg kulon. Hingga saat ini JPL teteg kulon masih bebas dilewati kendaraan.
Armansyah mengatakan selama pelaksanaan uji coba, pihaknya akan menempatkan petugas di 4 titik. Antara lain depan depan pintu teteg Wetan sebelah Utara dan Selatan, pertigaan penghubung antara jalan Jogoyudan dengan jalan Kemiri, serta pertigaan kantor DPRD Kulon Progo.
"Selain itu kami juga memasang rambu-rambu di sepanjang titik-titik jalan uji coba rekayasa lalu lintas ini," jelasnya.
Terkait dengan penutupan teteg wetan, Armansyah menyebut bahwa kebijakan ini penting untuk meminimalisir kecelakaan perjalanan kereta. Di samping itu juga sebagai upaya mengurai kemacetan di lokasi itu.
Simak lebih lengkap di halaman berikutnya...
Simak Video "Video: 36 Biksu Thudong yang Jalan Kaki dari Thailand Telah Sampai di Borobudur"
[Gambas:Video 20detik]