Teteg Wetan Kulon Progo Ditutup Hari Ini, Begini Rekayasa Lalinnya

wara-wara

Teteg Wetan Kulon Progo Ditutup Hari Ini, Begini Rekayasa Lalinnya

Jalu Rahman Dewantara - detikJateng
Selasa, 20 Sep 2022 12:04 WIB
Proses penutupan Teteg Wetan di Wates, Kulon Progo, DIY, Selasa (20/9/2022).
Proses penutupan Teteg Wetan di Wates, Kulon Progo, DIY, Selasa (20/9/2022). (Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng)
Kulon Progo -

Perlintasan sebidang sisi timur atau teteg wetan di Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ditutup hari ini. Seiring dengan itu mulai diberlakukan uji coba rekayasa lalu lintas selama 3 hari ke depan.

Dalam rekayasa lalu lintas ini, pengendara dari Jalan Diponegoro yang hendak ke Wates utara tidak lagi bisa melintasi jalur perlintasan langsung (JPL) Teteg Wetan. Melainkan diarahkan ke timur lewat jalan Kemiri menuju Underpass Kemiri.

Sebaliknya, pengendara dari Wates utara yang ingin lewat Jalan Diponegoro harus memutar dulu ke timur sampai pertigaan Kantor DPRD Kulon Progo lalu belok ke selatan tembus Underpass Kemiri. Setelah melewati Underpass, selanjutnya pengendara diarahkan ke barat sampai tiba di pertigaan antara jalan Kemiri dan Jalan Jogoyudan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di pertigaan itu, ada larangan bagi kendaraan roda empat untuk tidak boleh langsung ke barat menunju jalan Diponegoro, melainkan harus memutar lewat jalan Jogoyudan.

"Hanya motor yang boleh lewat situ dari timur ke barat. Kalau mobil harus ke selatan sampai Jogoyudan. Nah tapi kalau mobilnya dari arah Jalan Diponegoro, terus mau lewat jalan Kemiri atau barat ke timur, itu boleh," ungkap Sekretaris Dinas Perhubungan Kulon Progo, Armansyah, saat ditemui dalam penutupan teteg wetan, Selasa (20/9/2022).

ADVERTISEMENT

"Kemudian untuk kendaraan dari arah jalan nasional menuju Jalan Jogoyudan, akan diarahkan ke Pasar Wates sampai tembus Jalan Diponegoro," imbuhnya.

Adapun bagi pengendara yang tidak ingin lewat jalur yang telah disebutkan tadi, bisa memanfaatkan teteg kulon. Hingga saat ini JPL teteg kulon masih bebas dilewati kendaraan.

Armansyah mengatakan selama pelaksanaan uji coba, pihaknya akan menempatkan petugas di 4 titik. Antara lain depan depan pintu teteg Wetan sebelah Utara dan Selatan, pertigaan penghubung antara jalan Jogoyudan dengan jalan Kemiri, serta pertigaan kantor DPRD Kulon Progo.

"Selain itu kami juga memasang rambu-rambu di sepanjang titik-titik jalan uji coba rekayasa lalu lintas ini," jelasnya.

Terkait dengan penutupan teteg wetan, Armansyah menyebut bahwa kebijakan ini penting untuk meminimalisir kecelakaan perjalanan kereta. Di samping itu juga sebagai upaya mengurai kemacetan di lokasi itu.

Simak lebih lengkap di halaman berikutnya...

Dari catatan Dishub, rata-rata ada 6.000 kendaraan yang setiap pagi memadati JPL teteg wetan. Sementara jumlah perjalanan kereta api setiap hari terus bertambah. Kondisi ini meningkatkan risiko kecelakaan antara pengendara dengan kereta api.

"Kereta bandara saja sudah 24 perjalanan sehari belum itu yang luar kota. Kemudian berdasarkan hasil survei yang lewat sini ada 6.000 kendaraan saat pagi hari," jelasnya.

Ditemui di lokasi yang sama, Deputi Executive Vice President (EVP) Daop 6 Yogyakarta, Ririn Widiastuti menjelaskan bahwa alasan penutupan teteg wetan terkait dengan makin tingginya frekuensi perjalanan kereta api. Selama pandemi kemarin, jumlah kereta yang lewat jalur tersebut berkisar 40. Untuk saat ini mencapai kisaran 106 saat hari biasa, dan 116 ketika memasuki akhir pekan.

"Jelang Natal dan Tahun Baru nanti pasti meningkat lagi seiring adanya permintaan tambahan angkutan untuk momen tersebut sehingga memang ini harus ditutup," jelasnya

Alasan lainnya karena di wilayah Wates ada dua JPL yaitu teteg wetan dan teteg kulon yang jaraknya kurang dari 800 meter. Hal itu kata Ririn menyalahi Permenbhub sehingga salah satunya harus ditutup.

"Teteg wetan dengan kulon, jaraknya kurang dari 800 meter, itu belum mengindahkan aturan permenhub sehingga salah satunya ditutup yaitu teteg wetan ini," ujarnya.

Ririn menjelaskan selama masa uji coba, penutupan teteg wetan masih menggunakan palang semi permanen. Nantinya ketika sudah habis masa uji coba, pihaknya akan membangun pagar permanen agar kendaraan tidak bisa melintas.

"Yang sisi utara nanti pagar akan dibuat permanen, sekalian bangun pedestrian di sisi pagar. Untuk yang sisi selatan juga dibuat rapi jadi bener-bener permanen sehingga tidak ada kendaraan yang bisa melintas," ujarnya.



Simak Video "Video: 36 Biksu Thudong yang Jalan Kaki dari Thailand Telah Sampai di Borobudur"
[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads