Dusun di Kulon Progo Ini Manfaatkan Irigasi untuk Sumber Tenaga Listrik

Dusun di Kulon Progo Ini Manfaatkan Irigasi untuk Sumber Tenaga Listrik

Jalu Rahman Dewantara - detikJateng
Sabtu, 17 Sep 2022 10:28 WIB
Laboratorium terpadu Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Dusun Kedungrong, Kalurahan Purwoharjo, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, DIY, Kamis (15/9/2022).
Laboratorium terpadu Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Dusun Kedungrong, Kalurahan Purwoharjo, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, DIY, Kamis (15/9/2022). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng

Cahyono mengatakan meski penggunaan PLTHM lebih menguntungkan, warga Kedungrong masih tetap memanfaatkan daya PLN. Arus yang belum stabil dibandingkan aliran PLN menjadi alasannya.

"Ya, kelemahannya kalau mikrohidro itu tegangannya belum stabil, harus pakai stabilizer sehingga untuk yang pakai 75 persen menggunakan mikrohidro dan 25 persen (PLN) yang menggunakan laptop, cas HP, dia takut risiko sehingga masih menggunakan PLN yang stabil arusnya," ungkapnya.

"Tapi tetap prioritas mikrohidro, karena ada juga yang tetap ngecas HP pake mikrohidro, laptop juga pake mikrohidro kalau tidak eman-eman gitu lho," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengurus PLTMH Kedungrong, R Widarto mengatakan bahwa pada prinsipnya perawatan PLTMH ini tidaklah susah. Hanya perlu dipantau setiap hari.

Namun, ada satu hal yang kadang bikin ia jengkel, yakni banyaknya sampah di saluran intake Kalibawang. Keberadaan sampah dapat menyumbat saluran menuju turbin penggerak listrik. Jika tidak segera disingkirkan, aliran listrik dipastikan tidak stabil

ADVERTISEMENT

"Yang jadi kendala di depan itu ada sampah di pintu air. Tiap hari harus membersihkan, kalau tidak nanti tidak nyala. Dayanya tidak stabil, lampunya kedip-kedip tidak stabil," ujarnya.

Karena itu setiap waktu Widarto yang ditugaskan sebagai relawan pemantau PLTMH harus rela basah-basahan demi membersihkan sampah. Ia pun berharap masalah ini bisa jadi perhatian pemerintah, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM) DIY.

"Saya juga minta kalau bisa dari ESDM memberi bantuan stabilizer untuk menyetarakan tegangan, kalau bisa. Harapan kami dari kelompok di Kedungrong, seperti itu biar tegangannya nggak naik turun," ucapnya.

Sementara itu salah satu warga Kedungrong, Purwanti (56) mengaku sudah lima tahun terakhir menggunakan listrik dari PLTMH. Alasannya karena lebih murah dibandingkan listrik PLN.

"Sebelumnya pakai PLN, kalau sekarang mikrohidro karena lebih ringan. Kalau PLN itu sebulan bisa Rp 50 ribu, nah kalau mikrohidro cuma Rp 12 ribu," ujar Purwanti.

Adapun listrik yang didapat dari PLTMH ini digunakan Purwanti untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti mencuci, penerangan rumah, serta memasak nasi menggunakan rice cooker.

"Ya untuk gosok (mencuci), terus masak, terus lampu, dan ini bisa nyala semua. Jadi saya senang sekali, mikrohidro membantu, jadi lebih hemat," ucapnya.



Simak Video "Video: Hankook Sebut Pertumbuhan Kendaraan Listrik di Indonesia Maju Pesat"
[Gambas:Video 20detik]

(rih/rih)


Hide Ads