Mahasiswa UGM Akan Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Hari Ini

Mahasiswa UGM Akan Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Hari Ini

Rizky Dafa Prasetyanto - detikJateng
Kamis, 15 Sep 2022 06:28 WIB
Universitas Gadjah Mada UGM
Universitas Gadjah Mada (UGM). (Foto: Getty Images/Harry Allan Papendang)
Sleman -

Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) akan menggelar aksi demo menolak kenaikan harga BBM hari ini. Rencananya peserta aksi akan berkumpul di Bunderan UGM pukul 10.00 WIB.

Dilihat di akun Instagram Aliansi Mahasiswa UGM @aliansimahasiswaugm, mahasiswa UGM sempat menggelar aksi internal menolak kenaikan BBM pada Senin (12/9) lalu.

BEM KM UGM sendiri memilih sikap untuk mendukung dan mengawal aksi serentak yang akan dilakukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari BEM KM UGM sudah mengikuti dari awal rangkaian aksi, khususnya di Aliansi Mahasiswa UGM maupun Aliansi Rakyat Bergerak," tutur Wakil Ketua BEM Bidang Analisis dan Pergerakan, Aditya Halimawan, kepada detikJateng pada Rabu (14/9/2022) malam.

Dia mengungungkap akan ada lima poin tuntutan dalam aksi mereka hari ini, yaitu:

ADVERTISEMENT
  1. Menolak kenaikan harga BBM
  2. Menolak pasal-pasal RUU KUHP tentang Perlindungan Terhadap Harkat Martabat Presiden, Wakil Presiden, Pejabat lainnya, serta Kekuasaan Umum
  3. Menuntut pemerintah dan DPR untuk melakukan pengesahan RUU Perlindungan Data Pribadi secara cepat dengan menggunakan prinsip pembentuk peraturan perundang-undangan;
  4. Menuntut pemerintah untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat yang belum terselesaikan;
  5. Menuntut pemerintah pusat dan daerah untuk membuka seluas-luasnya akses dan fasilitas transportasi publik.

Poin-poin tuntutan di atas tercantum pada postingan Instagram BEM KM UGM @bemkm_ugm tentang seruan aksi tolak kenaikan harga BBM. Adit juga menyampaikan pernyataan khusus BEM KM UGM terkait poin-poin tuntutan secara lebih detail.

"Secara garis besar, pemerintah hingga hari ini masih melahirkan banyak permasalahan. Dan yang berdampak pada masyarakat menengah ke bawah salah satunya adalah kenaikan harga BBM," jelasnya.

Adit menyebut persoalan BBM ini juga dikarenakan kurang siapnya pemerintah dalam menghadapi krisis energi.

"Setelah kita kaji dan riset, serta diskusi dengan beberapa ahli/stakeholder menunjukkan bahwa permasalahan BBM ini bukan hanya soal subsidi yang tidak tepat sasaran, tapi soal kesiapan pemerintah dalam menghadapi krisis energi. Di tahun ini saja pemerintah memiliki PR untuk memenuhi kebutuhan subsidi BBM untuk masyarakat," terangnya.

Simak lebih lengkap di halaman berikutnya...

Selain penolakan terhadap kenaikan harga BBM, Adit juga menjelaskan poin lainnya yang menjadi tuntutan. Salah satunya soal RUU KUHP.

"Perihal RUU KUHP yang rencananya disahkan akhir tahun nanti, kami menolak dengan tegas karena mencederai hak kita sebagai mahasiswa atau masyarakat lainnya untuk menyampaikan kritik. Sedangkan pengesahan RUU PDP kita nilai sangat urgent setelah melihat peristiwa Bjorka kemarin. Lalu untuk penuntasan kasus pelanggaran HAM yang belum selesai tentu berkaitan dengan September Hitam," papar Adit.

BEM KM UGM sendiri memiliki tagline yang menggambarkan sikap penolakan atas kebijakan kenaikan harga BBM.

"Kita BEM KM UGM kalau menyebut kebijakan terkait BBM ini namanya dengan Mencuri Subsidi Rakyat. Jadi kita menganggap negara telah mencuri subsidi rakyat, yang kita analogikan dari film Mencuri Raden Saleh yang sedang laris," pungkas Adit.

Menteri Advokasi dan Jejaring Masyarakat BEM KM UGM sekaligus Tim Acara pada aksi, Thoriqul Falah, mengatakan sempat terjadi perbedaan pandangan dalam konsolidasi nasional yang melibatkan elemen dari berbagai daerah. Namun hal itu menurutnya wajar dan tidak menyurutkan rencana aksi serentak yang akan dilakukan.

"Dari beberapa hari yang lalu aliansi sudah berusaha melibatkan seluruh elemen termasuk daerah lain pada Konsolidasi Nasional (Konsolnas). Ketika pembacaan situasi, beberapa memang ada yang tetap setuju BBM naik tapi tetap dengan catatan. Namun hal itu sah-sah saja karena namanya ya pembacaan situasi. Lalu karena melihat api-api pergerakan di daerah lain, kita bersepakat untuk melakukan aksi besar pada tanggal 15," ungkap Thoriq pada kesempatan yang sama.

Thoriq turut menegaskan bahwa sikap BEM KM UGM untuk membersamai gerakan di aliansi sudah berlandaskan riset dan kajian, jadi tidak asal mengikuti aksi.

"Maka keikutsertaan BEM KM UGM dalam aliansi sendiri sudah berlandaskan riset dan kajian, jadi kami tidak asal mengikuti aksi", urai Thoriq.



Simak Video "Video: Momen Mahasiswa UGM Kejar Mobil Rektor Dipicu Diskusi Ditutup"
[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads