Pintu perlintasan kereta api sisi timur yang biasa disebut Teteg Wetan di Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, akan ditutup pada 20 September 2022. Seiring dengan itu akan diberlakukan rekayasa lalu lintas baru.
"Rekayasa lalu lintas yang kami siapkan sudah melalui proses panjang sejak tahun 2021. Ada beberapa opsi, tapi akhirnya kami pilih yang tidak terlalu rumit perubahannya," ucap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kulon Progo, Lucius Bowo Pristyanto di sela sosialisasi penutupan Teteg Wetan, Selasa (13/9/2022).
Dalam rekayasa lalu lintas ini, pengendara yang hendak ke Alun-alun Wates atau kompleks Pemkab Kulon Progo lewat Jalan Diponegoro yang biasanya dapat langsung melintas di atas jalur kereta akan diarahkan ke timur melewati Jalan Kemiri sejauh 500 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesampainya di simpang empat masjid Bangun Ummah, pengendara belok ke kiri atau utara melewati Underpass Kemiri yang tembus ke pertigaan Kantor DPRD Kulon Progo atau Jalan Sugiman.
Sebaliknya, pengendara yang ingin ke sisi selatan Teteg Wetan harus jalan ke timur dulu sampai pertigaan Kantor DPRD Kulon Progo lalu lewat Underpass Kemiri.
"Di Underpass Kemiri sudah kami siapkan rambu dan lampu penerangan jalan umum. Lampu penerangan jalan umum ada yang masih kurang sekitar 4 titik, akan segera kami penuhi," ujar Bowo.
Dalam pelaksanaan rekayasa lalu lintas ini, Dishub telah membongkar divider atau pembatas jalan yang dibangun di sisi utara Teteg Wetan. Tujuannya agar pengendara leluasa melewati jalur tersebut menuju ke kompleks Pemkab Kulon Progo atau Alun-alun Wates.
Selain itu juga ada wacana pemasangan lampu lalu lintas (traffic light) di pertigaan Kantor DPRD Kulon Progo yang tembus ke Underpass Kemiri.
"Berdasarkan hasil diskusi kami ada rencana seperti itu, tapi mungkin tidak dalam waktu dekat. Kita sedang upayakan," ujarnya.
Deputi Executive Vice President (EVP) Daop 6 Yogyakarta, Ririn Widiastuti mengatakan rencana penutupan Teteg Wetan demi meminimalisir potensi kecelakaan yang melibatkan kereta api.
"Jalur ini sekarang sudah padat banget. Setiap hari ada 116 perjalanan kereta, jadi memang harus segera ditutup," ucapnya
Selain Teteg Wetan, Daop 6 Yogyakarta juga berencana menutup pintu perlintasan sisi barat Wates atau biasa disebut Teteg Kulon.
"Ada rencana menutup Teteg Kulon, tapi masih didiskusikan. Bahkan ada wacana membangun fly over di sana (Teteg Kulon), tapi ya belum pasti," ujar Ririn.
(dil/apl)