Kisah Polisi Kulon Progo Jual Rumah Demi Bangun Masjid

Kisah Polisi Kulon Progo Jual Rumah Demi Bangun Masjid

Jalu Rahman Dewantara - detikJateng
Sabtu, 10 Sep 2022 06:06 WIB
AKP Heru Meiyanto saat mengisi ceramah singkat di Masjid Al-Muqorrobin di Mapolsek Pengasih, Pengasih, Kulon Progo, DIY, Jumat (9/9/2022).
AKP Heru Meiyanto di Masjid Al-Muqorrobin di Mapolsek Pengasih, Pengasih, Kulon Progo, DIY, Jumat (9/9/2022). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng
Kulon Progo -

Seorang polisi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), bernama AKP Heru Meiyanto sedang ramai diperbincangkan. Pria yang kini menjabat sebagai Kapolsek Pengasih itu viral lantaran gemar membangun masjid, bahkan sampai menjual rumahnya untuk menutupi biaya pembangunan.

Kisah Heru yang rela menjual rumah demi berdirinya masjid itu pertama kali dibagikan oleh akun Instagram @muslimunited.official pada Sabtu (3/9). Dalam postingan video akun itu menunjukkan saat Heru sedang mengecek pembangunan masjid di Polsek Pengasih.

Masjid itu bernama Al-Muqorrobin. Bertempat di halaman belakang Mapolsek Pengasih, masjid ini memiliki luas 12x9 meter persegi dan total biaya pembangunan berkisar Rp 600 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dinarasikan bahwa biaya pembangunan masjid ini diperoleh dari hasil menjual rumah pribadi Heru. Hingga kini video itu sudah ditonton sebanyak ratusan ribu kali, disukai seratusan ribu, dan mendapat ratusan komentar positif dari netizen. Video tersebut lantas viral di kalangan masyarakat.

Saat dimintai konfirmasi wartawan, AKP Heru Meiyanto membenarkan sosok dalam video yang viral itu adalah dirinya. Dengan sedikit segan, iya juga mengakui bahwa pembangunan masjid ini memang berasal dari kocek pribadi yang diperoleh setelah menjual rumahnya. Sisa uang nantinya juga bakal digunakan untuk pembangunan masjid di tempat lain.

ADVERTISEMENT
Masjid Al-Muqorrobin di Mapolsek Pengasih, Pengasih, Kulon Progo, DIY, Jumat (9/9/2022).Masjid Al-Muqorrobin di Mapolsek Pengasih, Pengasih, Kulon Progo, DIY, Jumat (9/9/2022). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng

"Jadi uang hasil penjualan (rumah) itu insyaallah akan kita manfaatkan untuk bangun masjid. Jika ini (pembangunan masjid di Mapolsek Pengasih) sudah selesai dan uangnya masih cukup, ada sisa kita manfaatkan lagi untuk membangun masjid-masjid yang lain," ucap Heru saat ditemui di Mapolsek Pengasih, Jumat (9/9/2022).

"Jadi memang ini kami sekeluarga, saya, anak, dan istri saya tentunya sudah musyawarah kecil. Kita sampaikan kepada istri maupun anak-anak bahwa kita itu hidup di dunia tidak lama. Olehnya nggak usah terlalu mekengkeng dengan harta yang kita dapatkan saat ini toh akan kita tinggalkan sewaktu meninggal dunia. Olehnya mumpung ada kesempatan, diberikan kesehatan, kelapangan rezeki dan lain-lain manfaatkan. Jangan pelit-pelit dengan harta yang kita terima saat ini," terangnya.

Rumah yang dijual merupakan salah satu properti milik Heru yang terletak di wilayah Kapanewon Pengasih. Rumah itu jarang ditempati karena Heru dan keluarganya sudah menetap di perumahan wilayah Pengasih, Kulon Progo. Ketika ditanya berapa harga jual rumah tersebut, Heru tidak bersedia menjawab.

"Kalau itu saya pikir tidak usah disebut ya, insyaallah sudah bisa mencukupi biaya pembangunan masjid ini," ucap Heru.

Pria 47 tahun ini bercerita masjid Al-Muqorrobin mulai dibangun sejak dia pertama kali bertugas di Polsek Pengasih pada Februari 2022 lalu. Sebelum adanya masjid ini, anggota polsek menggunakan musala berukuran 1,5x2 meter sebagai tempat ibadah. Ukuran yang sempit ini membuat Heru tergerak hatinya untuk membangun masjid baru yang lebih luas.

"Berawal karena kondisi musala yang sudah ada di Polsek Pengasih waktu itu kurang lebih ya hanya muat untuk tiga orang berjemaah, dengan luasan waktu itu 1,5x2 meter. Padahal anggota di Polsek Pengasih ada 62 orang, yang mohon maaf nonmuslim satu. Sehingga kita itu kalau jemaah bergantian maksimal lima itu pun dipaksakan sangat mepet. Setelah salat jemaah kita juga ada untuk tartil Qu'ran maupun tafsir Qur'an," ujar bapak dua anak ini.

"Nah setelah itu saya merasa tergerak hati saya dan tersentuh untuk mengembangkan musala yang sudah ada kita kembangkan menjadi masjid yang saat ini sudah berdiri di belakang saya," imbuhnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya...


Turut Biayai Bangun Masjid dan Pondok Pesantren

Tak hanya berperan dalam pembangunan masjid di Mapolsek Pengasih, Heru juga terlibat pembangunan masjid hingga pondok pesantren di tempat lain. Selain Masjid Al-Muqorrobin di Mapolsek Pengasih, Heru turut serta membangun masjid di Pagerharjo, Samigaluh, dan kompleks pondok pesantren beserta masjid di Gerbosari, Samigaluh.

Dua masjid dan satu pesantren itu dibangun pada akhir 2020 silam, ketika Heru masih bertugas sebagai Kapolsek Samigaluh.

"Alhamdulillah sampai saat ini kami sudah menyelesaikan pembangunan masjid ini yang ketiga, untuk pondok pesantren satu. Yang dua itu ada di wilayah Samigaluh sewaktu saya menjabat di Polsek Samigaluh," ujarnya.

Heru mengatakan keterlibatannya dalam pembangunan masjid di Samigaluh berawal dari kegiatan sambang masyarakat. Ketika itu, Heru baru tiga hari bertugas sehingga perlu sosialisasi kepada warga. Pada momen inilah ia dapat permintaan untuk ikut membantu pembangunan masjid.

"Pak Kapolsek mbok minta tolong kami dibantu untuk pengembangan masjid di Gegerbajing, Pagerharjo," kata Heru menirukan ucapan warga yang meminta bantuan.

Ia pun menyanggupi permintaan tersebut dan segera menyalurkan bantuan sehari kemudian. Kala itu, Heru menyumbang Rp 2,5 juta untuk tahap awal, kemudian mengajak banyak pihak agar ikut memberikan bantuan. Kini masjid-masjid itu sudah berdiri megah dan rutin digunakan untuk salat jamaah maupun kegiatan keagamaan lainnya.

Masjid dan pondok pesantren yang dibangun AKP Heru Meiyanto di wilayah Samigaluh, Kulon Progo, Jumat (9/9/2022).Masjid dan pondok pesantren yang dibangun AKP Heru Meiyanto di wilayah Samigaluh, Kulon Progo, Jumat (9/9/2022). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng

Lantas sampai kapan Heru akan terus melakukan aksi seperti ini? Ia pun menjawab: hingga akhir hayat.

"Insyaallah cita-cita kami sampai akhir hayat. Kita akan berusaha membangun dan memakmurkan masjid, minimal kita bisa memotivasi kepada saudara-saudara kita. Kalau kata simbah saya almarhum, kalau mau masuk surga jangan sendiri. Egois. Ajaklah orang lain bersama-sama," tutupnya.

Salah satu masjid yang dalam proses pembangunannya turut melibatkan Heru adalah Masjid Baitussalam di Dusun Gegerbajing, Pagerharjo, Samigaluh. Masjid ini dibangun untuk menggantikan musala milik warga setempat yang sudah tidak mampu menampung jemaah karena ukurannya yang kecil.

Takmir Masjid Baitussalam, Atemo Pawiro, bercerita proses pembangunan masjid ini tak lepas dari jasa Heru yang saat itu masih menjabat sebagai Kapolsek Samigaluh. Ia ingat ketika itu warga minta bantuan agar dibuatkan masjid baru yang lebih luas karena musala yang ada sekarang tidak lagi bisa menampung jamaah.

"Dulu waktu pertama kali, ini namanya musala masih kecil banget nah itu ada orang yang wakaf tanah di sini tempatnya. Kemudian saya ketemu sama Bapak Kapolsek dulu itu Pak Heru masih di Samigaluh, dan saya minta dukungan bangunan masjid sampai ini sudah jadi sekian gini," ujarnya.

"Ini saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Heru semuanya yang bantu. Nah ini atas nama Pak Heru namun kemudian dibantu masyarakat sini swadaya," imbuhnya.

Masjid Baitussalam ini berdiri di lahan wakaf seluas 755 meter persegi. Ukuran bangunan mencapai 125 meter persegi.

Atemo mengungkapkan sejak adanya masjid ini warga jadi lebih mudah mengakses tempat beribadah. Jika dulu ketika masih menggunakan musala harus berdesakan karena ukurannya yang sempit, kini jadi lebih lega karena bisa menampung banyak orang.

"Kalau pas magrib di sini bisa ada satu baris, kemudian untuk jumatan alhamdulillah bisa tiga baris. Itu (jemaah) sudah semua karena warga Dusun Gegerbajing ini cuma 45 Kepala Keluarga," ujarnya.

Guru Ngaji dan Muazin

Aksi AKP Heru Meiyanto yang kerap terlibat dalam pembangunan masjid hingga rela menjual rumahnya sudah menjadi rahasia umum bagi warga yang tinggal di perumahannya, Pengasih, Kulon Progo. Para tetangga pun tidak terlalu terkejut saat akhirnya aksi tersebut viral.

"Memang Pak Heru itu banyak sekali sedekah di mana-mana. Waktu ditugaskan di Samigaluh dia juga bangun pondok, bangun masjid dan waktu peresmian dihadiri Pak Bupati, saya juga diundang ke sana. Terus ini yang di Pengasih, belum lama (menjadi menjabat) di Pengasih langsung bangun masjid. Jadi di mana-mana emang sukanya bangun, baik pondok atau masjid," ucap salah satu tetangga, Suyitna (62).

Di mata tetangga Heru merupakan sosok yang bersahaja dan religius. Suyitna mengungkapkan di sela waktunya sebagai anggota Polri, Heru kerap menjadi guru ngaji serta muazin. Heru juga didapuk sebagai Ketua RW setempat.

"Di sini dia tokoh ya, di samping polisi dia juga guru ngaji, muazin, sering khotbah di mana-mana dan juga sebagai ketua RW di perumahan sini," tukasnya.

Halaman 2 dari 3
(rih/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads