.webp)
Masyarakat Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang ingin menunaikan ibadah haji setidaknya harus bersabar menunggu sampai 31 tahun. Pasalnya antrean haji di kabupaten ini mencapai ribuan orang.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kulon Progo, Wahid Jamil, mengatakan berdasarkan Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) masa tunggu haji di Kulon Progo mencapai kurang lebih 31 tahun. Jumlah antreannya, kini mencapai 9.997 orang yang tersebar di seluruh kapanewon di Kulon Progo.
"Dari data Siskohat memang ada potensi menunggu haji itu sampai 31 tahun, karena jumlah calon haji kita berdasarkan data terakhir kemarin itu sekitar 9.997 orang, jadi memang antrenya banyak," ucap Wahid saat dimintai konfirmasi oleh wartawan, Senin (4/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Durasi antrean berangkat haji makin lama karena efek pandemi COVID-19, membuat pemerintah Arab Saudi menutup sementara kegiatan berhaji. Adapun hingga kini pemerintah Indonesia masih menunggu keputusan resmi dari pemerintah Arab Saudi terkait bisa tidaknya kegiatan berhaji digelar tahun ini.
"Kami menunggu keputusan resmi dari Arab Saudi apakah ibadah haji bisa dilaksanakan penuh, sebagian atau bahkan tidak ada pemberangkatan," ujarnya.
Wahid mengatakan apabila tahun diizinkan untuk memberangkatkan haji secara penuh, maka kuota yang dimiliki Kulon Progo sebanyak 250 orang. Ini jadi rata-rata maksimal jumlah calon haji asal Kulon Progo yang bisa diberangkatkan per tahunnya.
"Kalau bisa bisa penuh ya segitu (250), tapi kan nanti lihat aturannya bisa atau nggak," ucapnya.
Wahid mengatakan dengan lamanya masa tunggu haji di Kulon Progo, pihaknya pun berinisiatif membuat program khusus yang berguna untuk menyegarkan ilmu agama para calon jamaah haji yang masuk daftar tunggu. Program ini bernama Haji Sinau Agama atau Haji Siaga.
"Kami bekerja sama dengan masyarakat, takmir masjid dan unsur lainnya. Alhamdulillah komunikasi bisa terjalin dengan baik," tuturnya.
Sementara itu, Kasubbag Tata Usaha Kemenag Kulon Progo, Saeful Hadi menambahkan program Haji Siaga baru menyapa calon jamaah haji pemberangkatan tahun 2022 dan 2023. Sementara untuk calon jemaah di tahun setelah itu belum sehingga akan disapa melalui program Sapa Warga.
"Kami akan kuatkan calon jamaah haji khususnya yang sudah berusia lanjut. Jika Allah SWT berkehendak lain misalnya, mereka tetap terhitung sudah haji," jelas Saeful Hadi.
(rih/ams)
