Tiga orang meninggal dalam kebakaran rumah di Padukuhan Kocoran CT III, Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman, Jumat (2/9/2022) dini hari. Korban yang terdiri ayah, anak, dan cucu itu kemudian dimakamkan dalam satu liang lahad.
Berikut ini fakta-fakta peristiwa pilu tersebut.
Terjadi Dini Hari
Kasi Ops Operasional dan Investigasi Damkar Sleman, Nawa Murtiyanto, mengatakan kebakaran terjadi pada Jumat (2/9) sekitar pukul 02.45 WIB. Api menghanguskan tiga rumah yang lokasinya berdekatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Api membakar menyebabkan dua rumah rusak berat dan satu rumah rusak ringan," kata Nawa saat dihubungi wartawan, Jumat (2/9).
Korban Sekeluarga
Adapun kronologi kebakaran ini yakni saat salah salah satu penghuni terbangun karena menghirup bau asap. Kemudian membuka pintu ternyata api sudah membesar.
"Penghuni tersebut membangunkan penghuni lainnya dan berusaha menyelamatkan diri dengan menjebol jendela. Dua orang penghuni berhasil menyelamatkan diri," jelas Nawa.
Pada saat upaya pemadaman berlangsung, ditemukan tiga korban secara berurutan di dalam dua kamar sekitar jam 04.30 WIB.
"Kebakaran ini mengakibatkan tiga korban meninggal dunia," kata Nawa.
Tiga korban meninggal yakni Subono (64), anaknya Rani Istiyani (38), dan cucunya Mora Putri Ayu (6).
"Semua korban langsung dievakuasi ke RSUP Dr Sardjito. Upaya pemadaman berhasil dilakukan pada jam 05.31 WIB," imbuhnya.
![]() |
Salah Satu Korban Pegawai UGM
Korban Rani Istiyani diketahui bekerja di Pusat Keamanan, Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (P4KL) Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Hari ini PK4L UGM sangat berduka. Almarhumah Mbak Rani itu tugasnya di portal, menurut saya dia orangnya paling ramah, perhatian dan lain sebagainya. Dan kami percaya kebaikan Mbak Rani ya dibukakan pintu surga oleh Tuhan juga untuk almarhum ayah (Subono) dan putri tercintanya (Mora)," kata Kepala PK4L UGM Arif Nurcahyo saat ditemui di sela prosesi pemakaman korban, Jumat (2/9).
Arif memaparkan, Rani sudah bekerja di PK4L UGM hampir 12 tahun. Dulunya, Rani sempat kuliah di Fakultas Kehutanan UGM.
"Dia sebenarnya dulu mahasiswa Fakultas Kehutanan, bahkan sudah sampai KKN. Makanya itu mentalnya sangat hebat, ya bukan karena satu dan lain hal dia tidak bisa menyelesaikan dan menjadi satpam di UGM dan saat ini beliau masih kuliah di Institut Pertanian untuk melanjutkan baru dua semester ini," jelasnya.
Lebih lanjut, Rani di mata koleganya merupakan pribadi yang ramah. Arif pun menegaskan jika Rani merupakan pribadi yang baik.
"Jadi saya berani bersaksi bahwa Mbak Rani ini orang hebat. Di mata teman-teman PK4L orang yang sangat ramah. Bahkan untuk penghuni Bulaksumur. Sangat ramah dan itu sangat membekas dari teman-teman UGM," pungkasnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya...
Dimakamkan Satu Liang Lahad
Tiga orang korban meninggal dimakamkan dalam satu liang lahad.
Pantauan detikJateng, Jumat (2/9) siang, jenazah korban dimakamkan di Sasanalaya Karangbendho, Caturtunggal, Depok, Sleman. Pelayat pun sudah memenuhi area seputaran makam.
Nampak para petugas PK4L UGM menggotong peti jenazah dan mengantarkan ke tempat peristirahatan terakhir. Sementara kerabat korban berjejer di sebelah pusara.
Tangis pun pecah. Beberapa pelayat bahkan ada yang tidak kuat dan harus dibopong.
Satu per satu peti jenazah diturunkan di liang peristirahatan terakhir. Mulai dari Rani, disusul Mora, dan terakhir Subono.
Polisi Dalami Penyebab Kebakaran
Sementara itu Kapolsek Bulaksumur Kompol Sumanto mengatakan polisi telah melakukan olah TKP. Namun, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran tersebut.
"Penyebab sampai sekarang juga belum tahu, pastinya belum tahu," kata Sumanto saat ditemui di lokasi kebakaran, Jumat (2/9).