Peneliti Nyamuk Wolbachia Jogja Bantah Didanai Yayasan Bill Gates

Peneliti Nyamuk Wolbachia Jogja Bantah Didanai Yayasan Bill Gates

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Selasa, 23 Agu 2022 18:56 WIB
Ember berisi telur nyamuk wolbachia di Bantul.
Ilustrasi. Ember berisi telur nyamuk wolbachia di Bantul, DI Yogyakarta (DIY). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
Yogyakarta -

Peneliti nyamuk Wolbachia dari World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, meluruskan kabar yayasan milik Bill Gates mendanai riset di Yogyakarta. Diketahui, dalam artikel baru di blog Bill Gates yang membahas tentang bahaya nyamuk dan penanggulangannya, Bill Gates menyebut yayasannya mendanai riset nyamuk ber-wolbachia untuk menghentikan penyebaran demam berdarah dan penyakit lainnya.

Peneliti pendamping WMP Yogyakarta dr. Riris Andono Ahmad, M.P.H., Ph.D menanggapi sekaligus memberikan klarifikasi sehubungan dengan pemberitaan 'Bill Gates Sebut Yogyakarta Tempat Hewan Berbahaya di Dunia'. Dalam artikel tersebut Bill Gates menyebut yang dilakukan oleh WMP Yogyakarta adalah sebuah eksperimen. Padahal, sebetulnya yang dilakukan adalah sebuah penelitian.

"Kegiatan pengendalian kasus DBD dengan nyamuk ber-Wolbachia yang dilakukan oleh WMP di Kota Yogyakarta merupakan riset atau penelitian, bukan eksperimen," kata Riris dalam keterangan resmi yang diterima detikJateng, Selasa (23/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, dia juga meluruskan soal yayasan yang mendanai program WMP bukan dari yayasan Bill Gates. Melainkan dari Yayasan Tahija.

"Kemudian, yayasan yang mendanai riset di Yogyakarta tersebut didanai sepenuhnya oleh Yayasan Tahija, bukan yayasan milik Bill Gates (Gates Foundation)," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Sekadar informasi, kegiatan WMP dilakukan di 11 negara, termasuk Indonesia (Yogyakarta), dan khusus kegiatan WMP di Yogyakarta didanai oleh Yayasan Tahija.

Pada 2014 lalu, Bill Gates mendatangi Dusun Kronggahan di Kabupaten Sleman, lokasi pelepasan nyamuk ber-Wolbachia dalam fase 2 penelitian WMP Yogyakarta.

Diberitakan sebelumnya, artikel baru di blog Bill Gates berjudul 'Apakah kita bisa mengakali binatang paling berbahaya di dunia?' membahas tentang bahaya nyamuk dan penanggulangannya.

Bill Gates sebut yayasannya mendanai riset, simak di halaman selanjutnya...

Bill Gates membahas bagaimana jutaan nyamuk sengaja dilepaskan dari laboratorium dengan bakteri ampuh bernama Wolbachia.

"Nyamuk yang dihasilkan dari pabrik itu membawa bakteri bernama Wolbachia yang menghalangi mereka menularkan demam berdarah dan virus lain semacam Zika, chikunguya dan lainnya pada manusia," tulis sang pendiri Microsoft.

Bakteri itu akan menyebar begitu nyamuk berkembang biak sehingga makin banyak yang tidak menularkan penyakit. Bill Gates pun menyinggung soal kunjungannya di Yogyakarta sebagai salah satu pusat penelitian bakteri Wolbachia, tepatnya di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

"Itu adalah eksperimen dari World Mosquito Program, yang bekerja untuk menghentikan penyebaran demam berdarah dan penyakit lainnya, yang telah dilangsungkan di Yogyakarta. Yayasan kami mendanai riset ini. Di 2014, aku mendatangi Yogyakarta untuk melihat awal dari pekerjaan ini," tulisnya.

Riset itu ternyata sukses besar. Uji coba yang digelar di Yogyakarta menunjukkan nyamuk yang sudah mengandung Wolbachia menurunkan kasus demam berdarah sampai 77%. Di Medelin, Kolombia, kasus demam berdarah bahkan anjlok 89%.

"Hasil itu adalah terobosan besar, menunjukkan bukti teknologi baru ini akan melindungi seluruh kota dan negara melawan ancaman penyakit dari nyamuk. World Mosquito Program kini melepaskan nyamuk itu di 11 negara, Brasil, Kolombia, Meksiko, Indonesia, Sri Lanka, Vietnam, Australia, Fiji, Kiribati, New Caledonia, dan Vanuatu," papar Bill Gates.



Hide Ads