Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X siap memfasilitasi dialog antarkelompok suporter di DIY. Sultan berharap tidak ada lagi kerusuhan suporter di DIY.
Awalnya Sultan menanggapi soal kasus pengeroyokan Tri Fajar Firmansyah, suporter PSS Sleman yang akhirnya meninggal dunia, pada hari terjadinya kericuhan suporter di Sleman, Senin (25/7). Berdasarkan keterangan polisi, peristiwa pengeroyokan itu tidak terkait dengan kericuhan suporter.
"Apakah itu berkait suporter atau tidak, saya kira momentumnya beda ya. Hanya lewat, individual gitu ya, hanya kebetulan PSS Sleman. Saya berharap suasana rukun guyub biar suporter ini bisa dilakukan," kata Sultan saat diwawancarai wartawan di Kompleks Kepatihan, Kantor Gubernur DIY, Kamis (4/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dialog antarsuporter itu, lanjut Sultan, akan melibatkan Pemkot Jogja dan Pemkab Sleman untuk ikut memfasilitasi. Bagi Sultan poin penting suporter di DIY bisa kompak.
"Jadi kalau saya, minta kepada Kota maupun Sleman ya. Saya maulah memfasilitasi dialog, suporter ini hanya caranya pendekatannya gimana. Yang penting kompaklah. Untuk menjadi bagian DIY gitu," jelas Sultan.
Sultan menyesalkan fanatisme dukungan antarsuporter di DIY akhirnya merusak solidaritas berolahraga. Ia meminta fanatisme ini ditujukan untuk prestasi masing-masing klub.
"Jangan berkelompok-kelompok begitu. Tapi akhirnya olahraga justru itu mestinya membangun solidaritas bersama untuk berprestasi. Bukan menjadi tindakan-tindakan yang tidak manusiawi melanggar hukum," katanya.
Raja Keraton Jogja ini kembali menyampaikan Pemda DIY memfasilitasi dialog antarsuporter. Tapi, syaratnya antarkelompok suporter di DIY bisa membangun kesadaran pentingnya untuk berdialog.
"Ya coba kita dialog, saya bisa memfasilitasi ya. Bukannya saya yang akan minta. Saya ingin mereka juga punya kesadaran bersama untuk kita berdialog, kita memfasilitasi Provinsi tidak ada masalah. Karena itu bagaimana pun masyarakat Jogja masyarakat kita bersama. Masalah suporter. Gitu aja kalau saya," tuturnya.
Sultan pun berharap kedewasaan suporter bisa dibangun bersama. Juga menghindari tindakan-tindakan yang berkonsekuensi terhadap tindak pidana.
"Jangan selalu terjadi tindakan-tindakan yang berkonsekuensi pidana. Kalau bersorak-sorak biasa itu, ning (tapi) jangan kekerasan," pesannya.
Terhadap korban meninggal Tri Fajar Firmansyah, Sultan mengucapkan ikut berbelasungkawa.
"Ya mengucapkan belasungkawa terhadap korban yang meninggal," imbuh Sultan.
(rih/aku)