Satu jemaah haji asal Kapanewon Playen, Gunungkidul, dipulangkan lebih awal dari jadwal. Hal itu karena yang bersangkutan mengalami gangguan mental selama berada di tanah suci.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Gunungkidul, Taufik Ahmad Soleh, mengatakan jemaah tersebut berjenis kelamin wanita dan berusia 64 tahun. Taufik menjelaskan, setibanya di tanah suci yang bersangkutan diduga tidak dalam kondisi prima.
"Sejak datang itu yang bersangkutan ditengarai tidak sehat," katanya saat dihubungi wartawan, Kamis (28/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari hasil pemeriksaan dokter, jemaah tersebut dinyatakan sehat secara fisik. Namun selama di tanah suci jemaah tersebut meminta untuk terus didampingi. Bahkan, jemaah sampai meminta pendamping untuk memandikannya.
"Jadi beliaunya itu seperti terganggu mentalnya dan perlu pendampingan terus dari pembimbing," ucapnya.
Sesuai jadwal, jemaah tersebut seharusnya baru pulang Sabtu (30/7) mendatang. Namun karena kondisinya tersebut, yang bersangkutan dipulangkan lebih awal.
"Beliau pulang lebih awal tepatnya hari Senin (25/7/2022), jadi karena terganggu secara mental," lanjut Taufik.
Taufik menjelaskan, jemaah tersebut seharusnya berangkat haji pada tahun 2016. Akan tetapi di tahun tersebut suami jemaah itu meninggal dunia.
"Semestinya 2016 berangkat tapi suaminya meninggal, karena itu diundur terus dan sampai tahun 2022. Sehingga dia naik haji sendiri," katanya.
Taufik menyebut terdapat 186 jemaah haji dari Gununungkidul pada musim haji tahun ini. Dari jumlah tersebut satu jemaah terpaksa pulang lebih dahulu sehingga menyisakan 185 jemaah.
"Dari 185 jemaah ada 2 orang yang ikut Kloter-19 Bantul dan hari ini sudah pulang. Selanjutnya 183 jemaah pulang hari Sabtu (30/7/2022), kemungkinan jam 11 siang sudah sampai Gunungkidul dan serah terima di TBG (taman budaya Gunungkidul)," ujarnya.
(mbr/aku)