Puluhan Lapak di Pantai Depok Bantul Rusak Diterjang Gelombang Pasang

Puluhan Lapak di Pantai Depok Bantul Rusak Diterjang Gelombang Pasang

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Sabtu, 16 Jul 2022 13:44 WIB
Bantul -

Puluhan lapak semi permanen di Pantai selatan Jawa wilayah Kabupaten Bantul, DIY, rusak diterjang gelombang pasang, Sabtu (16/7/2022). Pemerintah Kalurahan Parangtritis mengaku sudah memperingatkan para pedagang, namun mereka tetap bertahan.

Salah satu pedagang makanan di pinggir Pantai Depok, Warsiti (38), mengaku pagi tadi sekitar jam 7 sempat berjualan. Sekitar pukul 08.00 WIB, gelombang pasang menerjang warung semi permanen miliknya yang berjarak sekitar 15 meter dari bibir pantai.

"Tadi air mulai tinggi antara jam 7-8 pagi, terus nggabyok (menghantam) lapak saya dan rusak karena hanya terbuat dari bambu dan asbes," kata penjual gorengan dan bubur itu saat ditemui di Pantai Depok, Bantul, Sabtu (16/7).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Punya tetangga saya ambruk, ambruknya tadi jam 8. Kalau punya saya setengah 8 juga," imbuh Warsiti. Setelah itu, Warsiti dan tetangganya memindahkan dagangan dan seisi warungnya ke tempat yang lebih aman.

"Kerugian hanya asbes itu aslinya, sama termos satu terbawa arus tadi," ujar Warsiti sambil tertawa. Warsiti akan pindah tempat jualan sementara ini. Setelah gelombang laut kembali bersahabat, dia mengaku akan tetap berjualan di lokasi semula.

ADVERTISEMENT
Suasana di sisi timur Pantai Depok yang terdampak gelombang pasang, Sabtu (16/7/2022). Sejumlah lapak semi permanen rusak.Suasana di sisi timur Pantai Depok yang terdampak gelombang pasang, Sabtu (16/7/2022). Sejumlah lapak semi permanen rusak. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng

"Biasanya sebulan lagi sudah kembali seperti semula kok, pasirnya sudah tertata lagi," kata Warsiti. "Ini sebenarnya kejadian tahunan, tapi paling besar di tahun ini. Kebetulan di sisi timur, karena biasanya yang terdampak di sisi barat Pantai Depok," sambung dia.

Dari pantauan detikJateng, di Pantai Depok sisi timur tampak beberapa orang sedang memindahkan dagangan serta perabotan warungnya ke tempat yang lebih aman. Tampak pula sejumlah warung semi permanen berbahan bambu dan asbes yang mengalami kerusakan.

Hingga saat ini, ombak di Pantai Depok masih terbilang tinggi. Kendati demikian, beberapa wisatawan masih berdatangan untuk berfoto-foto dan menikmati olahan seafood di sejumlah warung makan Pantai Depok.

Ditemui di tempat yang sama, Lurah Parangtritis Topo mengatakan gelombang pasang di Pantai Depok terjadi selama sepekan terakhir ini.

"Kalau (pantai) yang sisi timur baru kali ini, biasanya (pantai) sisi barat yang parah. Di sisi timur ada 10 lebih (lapak) yang terdampak dan tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materi," kata Topo.

Topo mengaku sudah sering menyarankan para pedagang yang mendirikan lapak semi permanen di pinggir pantai agar pindah.

"Dengan kejadian ini ya tetap menyarankan kalau jangan jualan di dekat bibir pantai saat gelombang pasang. Kalau dituruti alhamdulilah, kalau tidak ya risikonya tanggung sendiri. Jadi ya ayo sekarang diperbaiki dulu," katanya.

Topo menambahkan, pihaknya tidak menanggung kerugian pedagang di dekat bibir pantai yang warungnya rusak terkena gelombang tinggi.

"Hanya pasrah dan nerimo (menerima), prinsip kami tidak akan meminta bantuan pemerintah. Kalau ada yang kena, Kalurahan bisa memberi bantuan sembako, itu untuk warung makan (seafood). Kalau warung atau lapak semi permanen di pinggir kan sudah risiko mereka," katanya.

Topo mengimbau wisatawan tak perlu takut ke Pantai Depok. "Pengunjung tidak perlu khawatir, silakan ke sini. Pengunjung masih bisa menikmati seafood. Asal tidak mandi di laut lho ya," ujarnya.

(dil/dil)


Hide Ads