Polda DIY Terima Laporan Korban Kerusuhan Babarsari

Polda DIY Terima Laporan Korban Kerusuhan Babarsari

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Selasa, 05 Jul 2022 17:08 WIB
Kondisi terkini kawasan Babarsari, Depok, Sleman, DIY, pascakerusuhan, Selasa (5/7/2022).
Kondisi terkini kawasan Babarsari, Depok, Sleman, DIY, pascakerusuhan, Selasa (5/7/2022). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng
Sleman -

Polda DIY masih melakukan penyelidikan terkait kerusuhan di Babarsari yang terjadi Senin (4/7). Selain itu, polisi juga menyelidiki adanya laporan dari pelapor yang mengaku menjadi korban saat kerusuhan Babarsari terjadi.

Saat dimintai konfirmasi, Kabid Humas Polda DIY Kombes Yuliyanto membenarkan adanya laporan tersebut.

"Kemarin sore, tanggal 4 Juli 2022, kurang lebih pukul 17.27, datang ke Polda DIY, inisial D pelapor. Pekerjaannya pengacara. Yang bersangkutan melaporkan atas peristiwa penganiayaan dan pengeroyokan. Penganiayaan itu dialami oleh anak D. Inisialnya K, umurnya 18 tahun," kata Yuliyanto kepada wartawan, Selasa (5/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam laporan itu, K disebut mendapatkan hantaman batu besar saat berada di tempat kerja pelapor. Selain itu, disebutkan juga bahwa ruko atau tempat kerja pelapor rusak.

"Jadi, adanya laporan ini kita akan segera menindaklanjuti. Untuk dilakukan penegakan hukum kepada orang-orang yang melakukan. Memang di dalam LP (laporan polisi) ini, pelakunya atau terlapornya masih dalam lidik (penyelidikan) sehingga bisa saya katakan, terlapor itu tidak dikenal oleh pelapor maupun anaknya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Diwawancara terpisah, D mengatakan anaknya diduga menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang tak dikenal. Pengeroyokan itu terjadi bersamaan dengan kericuhan di Babarsari, Senin (4/7) siang.

Saat itu anaknya sedang berada di kantornya untuk menunggu servis motor. Kantor tersebut lokasinya masih di kompleks ruko yang terjadi tempat kericuhan.

"Dia kan sebenarnya servis motor di sebelahnya supermarket. Itu kan sama kantor dekat. Karena motornya antre servis di situ, kan lama, jadilah saya minta dia tunggu di kantor saja. Baru sampai kantor, belum setengah jam terus dia WA. Ini ada rusuh-rusuh di sekitar kantor," katanya saat dihubungi wartawan, hari ini.

Saat kejadian ia sedang tidak berada di kantor. Ia kemudian menginstruksikan ke anaknya agar tidak usah ke mana-mana karena mengira kondisi kantor bakal aman.

Namun, tiba-tiba kantor itu dirusak massa. Lengan kiri K juga terluka kena serpihan kaca dan sempat mendapat ancaman.

"Saya bingung, apa disuruh keluar atau di dalam saja. Baru berpikir itu, saya telepon lagi, saya bilang ada di mana. Dia sudah duluan kena. Lemparan batunya sampai jauh ke dalam. Sampai ke dekat dia. Mau lari keluar, dia kena batu, pecahan kaca itu. Nggak bisa akses keluar akhirnya," ucapnya.

Sampai ada salah satu orang yang mengamankan dan memberi kesempatan K meninggalkan lokasi. Atas kejadian itu, D kemudian melapor ke Polda DIY pada Senin (4/7) sore.

"Ada dua kasus. Karena perusakan dan pengeroyokannya ke anak saya. Jadi korbannya ada dua, karena saya secara materi rusak parah. Kedua anak saya yang secara fisik maupun psikis dikeroyok," pungkasnya.




(rih/sip)


Hide Ads