Pemkab Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menentukan nasib Holywings Jogja yang beralamat di Jalan Magelang, Mlati, siang ini. Ini merupakan buntut dari heboh promo minuman keras untuk 'Muhammad dan Maria'.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan dia akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak tentang nasib Holywings siang nanti. Salah satu yang dibahas yakni soal perizinan.
"Kita masih dirapatkan nanti jam 1 baru saya rapatkan. Semua yang ada di Sleman baik itu perizinan dari Satpol PP maupun lain sebagainya nanti kita bicarakan, baru ada statement," kata Kustini kepada wartawan, Rabu (29/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kustini memastikan keputusan yang akan diambil nantinya tetap dengan berbagai pertimbangan. Apalagi beberapa waktu lalu sejumlah massa menggeruduk Holywings Jogja dan meminta agar operasional bar tersebut dihentikan atau ditutup.
"Oleh karena itu kita tetap menjaga bagaimana kondusivitas Kabupaten Sleman yang aman dan tidak ada gejala apa-apa, sehingga nanti segala sesuatu kita rapatkan bareng-bareng. Nanti kita putuskan jam 1 ada jawaban," kata dia.
Seperti diketahui Holywings di sejumlah daerah ditutup. Awalnya Pemprov DKI Jakarta menutup gerai-gerai Holywings karena masalah perizinan. Sementara itu Holywings Jogja yang beralamatkan di Jalan Magelang Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta sempat digeruduk anggota laskar gabungan, pada Senin (27/6). Mereka menuntut permintaan maaf atas promo 'minuman untuk Muhammad'. Mereka juga menuntut agar HolyWings Jogja ditutup permanen.
Sedangkan Jawa Tengah, outlet Holywings di Semarang ditutup oleh pihak manajemen kemarin. Tak hanya itu, plang Holywings di Semarang juga dilepas.
Saat dimintai konfirmasi, Kasatpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto mengatakan penutupan tersebut inisiatif dari manajemen Holywings. Dia menegaskan bukan Satpol PP yang menutupnya.
"Nanti ganti nama atau bagaimana belum tahu," kata dia.
(apl/sip)