Tak Hanya di Bongsren, Ada 5 SD Lain di Bantul yang Kekurangan Murid

Tak Hanya di Bongsren, Ada 5 SD Lain di Bantul yang Kekurangan Murid

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Kamis, 16 Jun 2022 17:23 WIB
Kepala Disdikpora Kabupaten Bantul, Isdarmoko.
Kepala Disdikpora Kabupaten Bantul, Isdarmoko. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
Bantul -

SDN Bongsren di Kabupaten Bantul kekurangan murid hingga warga sekitar mengupayakan promosi dengan memberikan uang saku Rp 100 ribu untuk peserta didik baru. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul menyebut hingga hari terakhir penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat sekolah dasar negeri (SDN), ada 5 sekolah yang kekurangan murid.

Kepala Disdikpora Bantul Isdarmoko mengatakan, untuk sekolah yang kekurangan siswa khususnya SD sebenarnya tidak hanya terjadi saat PPDB tahun ini. Menurutnya, beberapa tahun lalu sudah terjadi seperti di Kapanewon Dlingo, Kapanewon Sedayu, dan termasuk di SD N Bongsren di Kapanewon Pandak.

"Jadi tidak ada masalah, memang ada sekolah yang kekurangan murid tapi di bawah 10 (sekolah)," katanya saat dihubungi wartawan, Kamis (16/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara rinci, Isdarmoko menjelaskan jumlah SDN di Kabupaten Bantul ada 281 dan jika ditambah dengan SD swasta menjadi 364 sekolah. Terlepas dari hal tersebut, Isdarmoko menjelaskan kekurangan murid ada berbagai kriteria.

Pertama, adalah sekolah yang satu rombongan belajar (rombel) tidak mencapai 28 murid. Pasalnya, aturan rombel untuk tingkat SD harus berjumlah 28 orang.

ADVERTISEMENT

"Karena gini, sekolah kan satu rombel 28 untuk SD. Ya minimal paling tidak 20 orang, 10-15 orang juga jalan, tapi untuk SD itu masih kurang," ujarnya.

"Artinya masih beberapa sekolah yang rombelnya di bawah 28. Tapi yang betul-betul kekurangan seperti Bongsren ada 5. Kalau dengan yang swasta ya lebih bisa lebih (jumlahnya)," lanjut Isdarmoko.

Singgung Keberhasilan KB

Dia menilai kekurangan murid yang dialami lima SD Negeri di Bantul karena keberhasilan program KB di masyarakat. Di mana hal itu membuat jumlah anak-anak terbilang sedikit.

"Karena memang ini yang pertama tandanya KB berhasil. Saya juga senang itu berarti kesadaran masyarakat akan KB sudah bagus," ucapnya.

Solusi Disdikpora

Untuk itu, Isdarmoko memiliki kebijakan khusus dalam menangani kekurangan murid di SD. Kebijakan itu adalah mempersilakan anak usia SD atau lulusan TK mendaftar di luar jadwal pendaftaran yang telah ditentukan pihaknya.

"Memang ada sekolah yang kekurangan murid, dan saya punya kebijakan ketika ada sekolah kekurangan murid. Jadi seandainya memang ada masyarakat lulusan TK atau usia SD belum dapat sekolah ya bisa saja mendaftar meski sudah tutup, itu kebijakan khususnya," katanya.

Diberitakan sebelumnya, SDN Bongsren di Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Bantul hanya mendapatkan 8 siswa pada PPDB tahun ini. SD ini selalu kekurangan murid sejak beberapa tahun terakhir.

Secara rinci, total siswa di SDN Bongsren saat ini mencapai 38 orang. Jumlah itu terdiri dari siswa kelas 1 sebanyak 10 anak, kelas 2 sejumlah 4 anak, kelas 3 sebanyak 4 anak, kelas 4 sebanyak 9 anak, kelas 5 sebanyak 5 siswa dan kelas 6 yang saat ini lulus sebanyak 5 anak.

Berbagai upaya dilakukan pihak sekolah, dinas pendidikan dan masyarakat untuk mempromosikan SDN Bongsren. Karena jika sampai tidak memiliki murid, maka SD ini terancam ditutup.




(rih/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads