Eks Walkot Jogja Diciduk KPK, Aktivis Jogja Ora Didol Cukur Gundul

Eks Walkot Jogja Diciduk KPK, Aktivis Jogja Ora Didol Cukur Gundul

Heri Susanto - detikJateng
Sabtu, 04 Jun 2022 12:20 WIB
Aktivis Jogja Ora Didol, Dodok Putra Bangsa mencukur gundul rambutnya sebagai bentuk syukur atas penetapan tersangka eks Walkot Jogja Haryadi Suyuti, Sabtu (4/6/2022).
Aktivis Jogja Ora Didol, Dodok Putra Bangsa mencukur gundul rambutnya sebagai bentuk syukur atas penetapan tersangka eks Walkot Jogja Haryadi Suyuti (Foto: Heri Susanto/detikJateng)
Yogyakarta -

Eks Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus suap izin apartemen. Salah satu aktivis Jogja Ora Didol, Dodok Putra Bangsa mencukur gundul rambutnya sebagai bentuk syukur atas penetapan tersangka itu.

Aksi cukur gundul itu dilakukan di depan Balai Kota Jogja, Jalan Kenari, Umbulharjo, Sabtu (4/6), sekitar pukul 10.00 WIB. Dodok yang berambut gondrong itu tampak memakai lurik, dan mulai memangkas rambutnya setelah ditarik dengan tali rafia dan diikatkan ke pagar Balai Kota.

"Saya lupa bernazar atau tidak. Tapi teman-teman mengingatkan, tahun 2019 saat saya mengencingi ini (papan Kantor Wali Kota Yogyakarta), ada nazar kalau KPK sampai mengungkap perizinan hotel dan apartemen akan potong gundul," kata Dodok, usai melakukan cukur gundul di depan Balai Kota Jogja, Sabtu (4/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menuturkan para aktivis di Jogja mulai mendesak KPK untuk turun tangan untuk mengungkap kasus perizinan hotel dan apartemen di Jogja sejak tahun 2012. Sehingga pihaknya bersama teman-tema aktivis membuat gerakan dengan tagar Jogja Ora Didol, dan Jogja Kangen KPK.

"KPK menangkap eks Wali Kota yang sudah kita idam-idamkan sejak 2012 sampai muncul hastag Jogja kangen KPK dan Jogja ora didol sampai sekarang ini," kata Dodok.

ADVERTISEMENT
Aktivis Jogja Ora Didol, Dodok Putra Bangsa mencukur gundul rambutnya sebagai bentuk syukur atas penetapan tersangka eks Walkot Jogja Haryadi Suyuti, Sabtu (4/6/2022).Aktivis Jogja Ora Didol, Dodok Putra Bangsa mencukur gundul rambutnya sebagai bentuk syukur atas penetapan tersangka eks Walkot Jogja Haryadi Suyuti, Sabtu (4/6/2022). Foto: Heri Susanto/detikJateng

Aksi potong rambut gundul ini, kata Dodok, sebagai salah satu simbol pengungkapan KPK membersihkan korupsi di Kota Jogja. Dia berharap pemimpin bisa berpikir jernih untuk kesejahteraan rakyat.

"Wujud saya rela melepaskan rambut-rambut itu kan mahkota. Mahkota hanya digunakan pemimpin, semoga dengan dibersihkan rambut saya, sebagai simbol saja, bahwa mengawali Jogja dari nol lagi dengan terang ra tertutupi rambut, bisa berpikir jernih untuk kesejahteraan rakyat," katanya.

Dalam aksi kali ini, Dodok memotong gundul rambut gondrongnya yang disebutnya tak pernah dipotong sejak lama. Beberapa perwakilan aktivis warga berdaya, Jogja ora didol memotong rambut Dodok dengan disertai doa dan harapan.

Di akhir aksi, Dodok melemparkan telur ke papan nama Kantor Wali Kota Jogja sebagai simbol pecah telur dari pengungkapan kasus korupsi di Kota Yogyakarta.

"Penangkapan ini menyasar eks wali kota ke bawah. Semoga juga menyasar ke atas," katanya.

Untuk diketahui, nama Dodok dikenal sejak membuat gerakan Jogja Ora Didol. Aksi ini dimulai sejak Merthi Kutha pada 2013 silam, kemudian Dodok yang bertempat tinggal di Miliran, Umbulharjo, melakukan aksi mandi tanah di depan salah satu hotel di Jalan Kusumanegara yang membuat daerah di sekitarnya menjadi kekeringan.

Dia kembali melakukan aksi pada 2016 dengan melakukan mandi kembang dan aksi Bedaya Banyuning Segara, dengan slogan Jogja kangen KPK. Hal ini menyoroti pembangunan hotel yang marak di Jogja.

Tahun 2018, Dodok mencuri perhatian karena aksi mengencingi papan nama Kantor Wali Kota Jogja. Dia menyuarakan aksi keprihatinanannya karena penerbitan izin untuk hotel di Kota Gudeg ini.

"Menurur mbah saya dulu, kencing paling manjur dan terbukti setelah dikencingi, pandemi 2 tahun, akhirnya ketangkap," kata




(ams/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads