Video seorang mahasiswi di Jogja yang membagikan pengalamannya memasang kateter ke pasien pria viral di media sosial. Pihak rumah sakit tempat mahasiswi itu praktik dan kampus tempatnya kuliah pun angkat bicara.
Awalnya, viral di media sosial postingan video seorang perempuan berpakaian mirip perawat yang membagikan pengalamannya memasang kateter ke pasien pria.
Postingan ini dicuitkan oleh akun Twitter @AREAJULID. Akun tersebut memosting potongan unggahan akun TikTok @moditabok yang berisi video tersebut. Dilihat detikJateng Rabu (1/6) pukul 19.41 WIB, cuitan itu telah dikomentari 8.605 kali, di-retweet 11 ribu kali dan mendapatkan like 31 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari tangkapan layar yang diunggah, tampak sosok wanita berjilbab dan mengenakan masker, bertuliskan 'Ketika aku harus masang kateter urin / DC untuk pasien cowok. Mana udah cakep, seumuran lagi.'
Penjelasan RSUD Wonosari
Perempuan itu disebut-sebut sebagai perawat RSUD Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Namun, belakangan diketahui bahwa perempuan tersebut bukanlah pegawai RSUD Wonosari. Wanita itu ternyata mahasiswi yang sedang praktik di RSUD tersebut.
"Jadi itu bukan perawat RSUD Wonosari, tapi mahasiswi yang sedang praktik," kata Direktur Utama RSUD Wonosari Heru Sulistyowati saat dimintai konfirmasi wartawan, Rabu (1/6/2022).
Menindaklanjuti konten yang viral di media sosial itu, Heru mengatakan pihaknya akan memanggil mahasiswi itu untuk diklarifikasi.
"Tindak lanjutnya besok yang bersangkutan mau dipanggil oleh sub komite etik dan profesi. Selain itu, perguruan tinggi asal mahasiswa tersebut akan ke RSUD (Wonosari)," ucapnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga telah memberikan pernyataan klarifikasi melalui akun Instagram @rsud_wonosari. Hal itu dilakukan untuk memastikan jika pemilik akun TikTok itu bukanlah perawat RSUD Wonosari.
"Kepada masyarakat mohon maaf atas ketidaknyamanannya akibat konten yang beredar tersebut," kata Heru.
Unisa Angkat Bicara
Perempuan berpakaian mirip perawat yang viral usai membagikan pengalamannya memasangkan kateter ke pasien pria diketahui merupakan mahasiswi Universitas Aisyiyah (Unisa) Jogja dan sedang melakukan praktik.
"Terkait kasus tersebut kami sudah koordinasi dengan Kaprodi Keperawatan dan Dekanat Fakultas Ilmu Kesehatan. Benar itu mahasiswa Unisa Yogya. Mahasiswa profesi ners," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Unisa, Sinta Maharani saat dimintai konfirmasi wartawan, Rabu (1/6).
Terkait kasus tersebut, Sinta mengatakan pihak universitas telah melakukan beberapa langkah.
"Memperingatkan/menegur mahasiswa tersebut terkait dengan konten yang telah dibuat," ujarnya.
Mahasiswi tersebut, lanjut Sinta, juga telah ditarik dari lokasi tempat praktik. Pihak kampus juga telah meminta maaf ke RSUD Wonosari.
"Menarik mahasiswa tersebut dari tempat praktik kliniknya. Memohon maaf ke rumah sakit tempat praktik klinik secara non formal, dan besok akan segera dilakukan pertemuan dengan direktur dan kadiklat rumah sakit tersebut," ungkapnya.
Lebih lanjut, pihak kampus memastikan sebelum mahasiswa turun untuk praktik lapangan telah dilakukan pembekalan. Di dalamnya ada aspek etik.
"Sebelum mahasiswa terjun ke lahan praktik/RS, mahasiswa telah mengikuti kegiatan pembekalan baik yang berupa kompetensi keahlian maupun pembekalan aspek etik termasuk menjaga privasi klien, keselamatan kerja, keselamatan pasien dan mereka sudah lolos uji praklinik," jelas Sinta.
Pihak kampus pun bicara sanksi yang bakal diterima yang bersangkutan. Sinta menerangkan sanksi yang diberikan sesuai dengan tingkat pelanggarannya. Bisa jadi mahasiswi itu dikenakan skors. Sementara sanksi paling berat yakni mahasiswi itu bisa dibatalkan kelulusan profesinya.
"Ada sanksi tegas sesuai aturan dan ketentuan akademik," kata Sinta.
"Iya (bisa) di-skors dan sanksi terberatnya adalah pembatalan keseluruhan proses yang sudah ditempuh. Ditunda kelulusan profesinya," pungkasnya.
(rih/rih)