Atap kanopi lapak pedagang di Pasar Giwangan, Kota Jogja, roboh saat terjadi hujan lebat dan angin kencang pada Minggu (29/5). Atap tersebut sempat menimpa 24 orang dan membuat salah satunya terluka serta mengalami patah tulang.
Meski demikian, Pemkot Jogja menyatakan tidak akan memperbaiki kerusakan atap yang terbuat dari galvalum tersebut. Alasannya, atap yang rusak itu bukan bangunan resmi milik pasar.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Jogja Veronica Ambar Ismuwardhani mengatakan bangunan tambahan itu dibuat sendiri oleh para pedagang dengan bergotong royong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dibangun urunan (iuran) pedagang," kata Ambar saat dikonfirmasi, Senin (30/5/2022).
Hal itu membuat Dinas Pasar tidak memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki atap galvalum yang roboh akibat hujan lebat dan angin kencang itu. Pihaknya hanya membantu para pedagang membersihkannya.
"Rencananya akan dilakukan penataan yang saat ini roboh kami jadikan satu. Karena memang mengganggu arus lalu lintas keluar masuk," jelasnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa peristiwa itu tidak mengganggu aktivitas jual beli di pasar sayur mayur terbesar di Jogja itu, Para pedagang masih bisa berjualan seperti biasa.
"Saat ini (meskipun) tanpa atap aktivitas (pedagang) tetap normal," kata dia.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja Nurhidayat menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat terjadi hujan deras beserta angin yang mengguyur Kota Jogja.
"Yang roboh atap lapaknya karena dari galvalum," jelas Nurhidayat saat dihubungi wartawan, Senin (30/5/2022).
Ia menambahkan, akibat atap lapak yang roboh ini membuat Sunarni (38), warga Jrakah, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah mengalami patah tulang.
"Saat ini dalam perawatan di RS Jogja karena patah tulang belikat," kata Nurhidayat.
(ahr/mbr)