Pasar Hewan Munggi Gunungkidul Ditutup Gegara Ada Ternak Bergejala PMK

Pasar Hewan Munggi Gunungkidul Ditutup Gegara Ada Ternak Bergejala PMK

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Minggu, 29 Mei 2022 15:42 WIB
Suasana di Pasar hewan Munggi, Semanu. Foto diunggah pada Minggu (29/5/2022).
Suasana di Pasar hewan Munggi, Semanu, Gunungkidul. (Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom)
Gunungkidul -

Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Gunungkidul kembali menutup Pasar Hewan Munggi di Kapanewon Semanu. Hal itu menyusul ada temuan ternak yang bergejala penyakit mulut dan kuku (PMK) di pasar tersebut.

"Karena ada temuan ternak bergejala PMK pagi tadi, untuk di Pasar hewan Munggi kami tutup sementara selama 14 hari. Jadi saat ini ada dua pasar hewan di Gunungkidul yang ditutup sementara," kata Kepala Disdag Gunungkidul Kelik Yuniantoro saat dihubungi wartawan, Minggu (29/5/2022).

Nantinya, Pasar hewan Munggi akan buka kembali pada tanggal 18 Juni 2022. Sedangkan Pasar Hewan Siyono Harjo akan buka kembali pada tanggal 17 Juni 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penutupan sementara dua pasar hewan itu agar tidak terjadi penularan ke ternak lainnya. Nanti kalau ada temuan ternak bergejala PMK di pasar hewan maka akan kami lakukan penutupan selama 14 hari," ucapnya.

Menyoal rincian ternak yang bergejala PMK di Pasar hewan Munggi, Kelik mengaku belum mengetahui secara detail. Pasalnya hal tersebut merupakan ranah Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul.

ADVERTISEMENT

"Wah, kalau untuk data lengkapnya hewan ternak yang terinfeksi Dinas Peternakan dan Kesehatan hewan yang tahu," ujarnya.

Sementara itu, detikJateng telah berusaha menghubungi Kepala DPKH Gunungkidul Wibawanti Wulandari. Namun hingga saat ini tak kunjung ada respons.

Sebelumnya, DPKH Gunungkidul menyebut ada temuan 6 ekor sapi yang mengalami gejala penyakit mulut dan kuku (PMK) saat di Pasar hewan Siyono Harjo, Kalurahan Logandeng, Kapanewon Playen, Gunungkidul. Karenanya, pasar tersebut harus tutup.

"Ada enam ekor sapi yang mengalami gejala PMK, itu kita temui di Pasar (hewan) Siyono pagi tadi," kata Kepala DPKH Gunungkidul Wibawanti Wulandari saat dihubungi detikJateng, Sabtu (28/5).

Gejala tersebut, kata Wibawanti, seperti sapi mengeluarkan air liur yang banyak, air liur yang menggantung hingga sapi mengalami luka menyerupai sariawan pada bagian mulutnya. Selain itu, suhu badan 6 ekor sapi terbilang panas.

"Jadi itu gejala klinis dari pengamatan mata, jadi istilahnya dugaan, atau kalau bahasa kerennya suspek. Tetapi memang arahnya menuju PMK," pungkasnya.




(sip/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads